Puluhan Ribuan Warga Tionghoa Banjiri Area Bakar Tongkang

Puluhan Ribuan Warga Tionghoa Banjiri Area Bakar Tongkang
Tongkang yang hendak dibakar diarak oleh ribuan warga.
BAGANSIAPIAPI (RIAUSKY.COM)- Puluhan ribu warga khususnya masyarakat Tionghoa memenuhi kota Bagansiapiapi. Puncaknya siang tadi, puluhan bahkan ratusan ribu orang tumpah ruah guna menyaksikan ritual bakar tongkang yang puncaknya dilaksanakan sore ini. 
 
Dari pantauan Riausky.com di Bagansiapiapi, hampir sebagian besar ruas jalan di dalam kota Bagansiapiapi sudah penuh sesak dengan lautan manusia dan antrean ribuan kendaraan yang hendak menyaksikan ritual jatuhnya tiang pancang kapal yang akan menentukan arah rezeki dan peruntungan pada tahun ini. 
 
Mereka berkumpul pada spot-spot tertentu yang menjadi episentrum peribadatan masyarakat tionghoa, seperti di sekitaran Klenteng Ing Hock Khing hingga ke panggung acara malam bakar tongkang.
 
Klenteng Ing Hock King sendiri merupakan kelenteng tertua di Kota Bagansiapiapi yang menjadi salah satu bukti sejarah dari keberadaan masyarakat Tionghoa di Kota Bagansiapi-api semenjak dahulu kala.
 
Di sekitar klenteng tersebut, Bau topekong dan asap tebalnya sudah demikian terasa sehingga suasana di kawasan tersebut memang sudah benar-benar layaknya pecinan. Puluhan bahkan ratusan warga Tionghoa terlihat melakukan sembahyang di dalam klenteng tersebut sebagai bentuk rasa syukur dan penyampaian doa-doa mereka untuk peruntungan.
 
Sementara di pusat acara, Tongkang yang hendak dibakar juga sudah berdiri kokoh. Ribuan warga khususnya masyarakat Tionghoa sudah berdiri di sekitar tonkang yang dihias gagah dengan berbagai ornamen dan corak yang melambangkan kejayaan.
 
Tongkang diarak dari sebuah klenteng yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari tempat pembakaran. Selain mengarak tongkang, masyarakat Tionghoa juga mengarak berbagai ornamen kepercayaan mereka dan pawai budaya.
 
Ritual Bakar Tongkang bertujuan untuk mengenang para leluhur orang Tionghoa dalam menemukan Bagansiapiapi dan sebagai wujud syukur kepada Dewa Ki Hu Ong Ya. Ritual ini diadakan tanggal 16 bulan kelima penanggalan Lunar (Imlek) setiap tahunnya.
 
Tampak diantara para undangan yang hadir Gubernur Riau, Arsyad Juliandi rachman, juga sejumlah pejabat teras Pemprov Riau dan Pemkab Rokan Hilir.(R15)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index