SENGAJA DIBAKAR, Begini Penampakan Pembakaran 100 Hektare Lahan di Tesso Nilo...

SENGAJA DIBAKAR, Begini Penampakan Pembakaran  100 Hektare Lahan di Tesso Nilo...
Kondisi kebakaran hutan Tesso Nilo.
 
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Kebakaran lahan di Riau ternyata bukan unsur perubahan iklim, melainkan benar-benar sengaja dibakar. Buktinya, saat hampir sebagian besar masyarakat Riau hendak melaksanakan lebaran Idul Fitri, hampir 100 hektare lahan di Taman Nasional Tesso Nilo kembali membara. 
 
Satgas Patroli Udara Lanud Roesmin Nurjadin, Senin, 4 Juni 2016 menyebutkan kalau setidaknya, sampai sore tadi, tak kurang dari 80-100 hektare lahan di areal Taman Nasional Tesso Nilo sudah terbakar. Aparat juga menyebutkan menemukan setidaknya ada 6 hotspot di dalam areal kawasan hutan yang menjadi pertahanan terakhir bagi gajah dan harimau sumatera tersebut. 
 
Kasibaseops Disops Lanud Roesmin Nurjadin, Mayor Lek Ferry Duwantoro menyebutkan, kebakaran di TNTN sudah berlangsung semenjak sehari kemarin. Namun, luasan dan jumlah htspotnya masih sedikit. Namun, sore tadi, kondisi titik api kembali meningkat dan luasannya bertambah. ''Antara 80 hingga 100 hektare. Kita sedang berusaha melakukan pemadaman,'' ungkap dia.
 
Dari pantauan dari udara, Satgas juga menemukan adanya pondokan yang diduga sebagai pondok milik perambah liar. ''Posisinya tak jauh dari koordinat lokasi yang terbakar,''kata dia. 
 
Selain di Pelalawan, Satgas darat dan udara juga memfokuskan pemadaman titik api di Kabupaten Rohil, karena ada laporan munculnya titik panas di sana. "Kita juga sudah kerahkan helikopter untuk water bombing (bom air) ke sana. Upaya kita untuk mengantisipasi agar api tidak menyebar luas, ditambah cuaca cukup terik," pertegas Ferry Duwantoro, Senin siang.
 
Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Senin pagi tadi, ada sekitar 15 sebaran titik panas di Riau, diantaranya Bengkali dan Kepulauan Meranti masing-masing satu titik panas, Rohil tiga titik panas dan Pelalawan 10 titik panas. 
 
"Yang level confidence di atas 70 persen kita hitung ada enam titik di Pelalawan, dua titik di Rohil dan satu titik di Meranti," kata Kepala BMKG, Sugarin.
 
Kawasan hutan Tesso Nilo sejauh ini terus menjadi pusat perambahan kawasan hutan. Walau pemerintah sudah mencadangkan kawasan ini sebagai areal konservasi gajah dan harimau sumatera, namun, penjarahan besar-besaran terhadap hutan alam ini tak kunjung berhenti. Bahkan, saat ini, ratusan ribu kebun sawit dan pedesaan sudah berdiri di dalam kawasan hutan ini. (R03/grc)

Listrik Indonesia

#Karhutla

Index

Berita Lainnya

Index