Nubruk Mobil Lantas Masuk Parit, Dua Jambret di Duri Bonyok Dipukuli Warga Sekampung

Nubruk Mobil Lantas Masuk Parit, Dua Jambret di Duri Bonyok Dipukuli Warga Sekampung
Ilustrasi jambret dihajar massa.
DURI (RIAUSKY.COM)-  Meski mengaku tak berniat melakukan perbuatan menjambret seorang ibu guru bernama Yarmiati, kedua pria ini, masing-masing AK (20) dan AT (31) harus rela tubuhnya menjadi bulan-bulanan orang sekampung. 
 
Harga yang geram dengan tertangkapnya kedua pelaku penjambretan tersebut memberikan hadiah bogem mentah dan tendangan termasuk lemparan batu tanpa ampun. Bukan seorang dua orang, tapi puluhan orang. 
 
Syukur saja mereka tak menjadi sasaran kemarahan lebih jauh karena tak lama setelah peristiwa, aparat kepolisian dan aparat desa setempat mengamankan keduanya dari sasaran amuk massa.
 
Seperti diceritakan Fadli, salah seorang warga  RT 06 RW 07 Jalan Khayangan, Kelurahan Babussalam, kedua pemuda itu ditangkap warga setelah melakukan aksi penjambretan terhadap seorang warga bernama Yarmiati yang sehari-hari merupakan guru di SDN 33 Mandau.
 
Saat itu, sebut Fadli, sang ibu guru sedang melintas dengan menggunakan sepeda motor seorang diri, sementara anak dan menantunya mengikuti secara beriringan di bagian belakang. Begitu melintas di tikungan Gang Danau, tiba-tiba tas yang dikalungkan dilehernya dan diselempangkan di bagian dada ditarik oleh dua orang pengguna Yamaha Vixion berwarna hitam.
 
Refleks, Yarmiati pun berteriak 'Jambret', sehingga membuat warga yang mendengarkan berusaha mengejar. Kondisi tersebut pun membuat kedua pelaku jambret gugup dan berusaha melarikan diri. 
 
Naas, bukannya berhasil lolos, motor yang dikendarai AT malah menubruk sebuah mobil yang berada di depannya. Tak hanya menubruk, motor yang digunakan keduanya juga oleh sehingga  tercebur ke dalam parit. 
 
Sontak saja, massa yang mengejar pun langsung mengejar keduanya. AK, salah seorang pelaku tak mau menyerah, dia berusaha kabur dari kejaran massa dengan mencoba melompat dari parit. Namun, akhirnya dia juga berhasil ditangkap warga.
 
Tanpa ampun, keduanya langsung mendapat hadiah  bogem dan tendangan dari warga yang kesal. Meski keduanya meraung dengan memohon ampun, namun, hal tersebut tak menghentikan kemarahan massa yang berang dengan para pelaku.
 
Aksi main hakim massa pun akhirnya berhenti setelah ketua RT dan Bhabin Kamtibmas Brigadir Riki Arfandi dan sejumlah anggota kepolisian mengamankan keduanya dan membawanya ke kantor polisi terdekat.(R13)
 

Listrik Indonesia

#Begal

Index

Berita Lainnya

Index