Sepanjang Januari-September

Terjadi 700 Kebakaran lahan di Konsesi RAPP

Terjadi 700 Kebakaran lahan di Konsesi RAPP
Ilustrasi Foto internet
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- PT RAPP membuat pengakuan mengejutkan tentang jumlah kasus kebakaran lahan yang terjadi di areal konsesinya. Di hadapan sejumlah pemimpin redaksi media massa di Pekanbaru, Direktur RAPP, Rudi Fajar mengakui kalau kebakaran lahan terjadi di areal konsesinya yang dikelola oleh para mitra usahanya. 
 
jumlahnya juga diakui Rudi tidak sedikit, yakni mencapai 700 kasus kebakaran lahan. Namun, dia menegaskan, kalau kebakaran tersebut bukanlah dikarenakan faktor kesengajaan perusahaan untuk melakukan pembakaran, melainkan terdampak oleh kebakaran lahan yang terjadi di sekitar areal konsesi perusahaan serta adanya pihak di luar perusahaan yang berupaya melakukan perambahan kawasan hutan yang menjadi konsesi perusahaan. 
 
“Bohong kalau saya bilang tidak ada kebakaran di lahan konsesi RAPP. Kebakaran itu terjadi dan dari Januari sampai September terjadi sekitar 700 kasus,” papar Rudi di hadapan sejumlah pemimpin redaksi media di Pekanbaru, Rabu (7/10/2015) sebagaimana dihimpun dari riauterkini.
 
diakui dia, mayoritas kebakaran tersebut berada di kawasan konsesi perusahaan yang kondisinya sedang bersengkata dengan masyarakat. Kami sendiri sedang menerapkan status quo di kawasan tersebut, tetapi masyarakat terus melakukan aktifitas di sana,” paparnya. 
 
Untuk kasus kedua tersebut, pernyataan Rudi didukung dengan data paparan Ikhsan, Sustainability Manager RAPP – APRIL. Menurut ahli tata kelola air di kawasan gambut tersebut, saat ini ada sekitar 30 ribu hektar kawasan konsesi RAPP dan perusahaan mitra yang sedang berstatus sengketa dengan masyarakat. 
 
“Sampai saat ini ada sekitar tigapuluh ribu hektar kawasan konsesi kami yang sedang bersengketa dengan masyarakat, tersebar di dua belas lokasi di lima kabupaten,” papar Ikhsan. 
 
Rudi Fajar lantas menjelaskan, bahwa bagi perusahaan kebakaran lahan adalah musibah besar. Karena api juga membakar lebih seratus hektar tanaman industri siap panen. Akibatnya, perusahaan menderita kerugian lebih dari seratus miliar. 
 
“Kerugian kami sekitar 10 juta US Dolar. Karena itu, mustahil kami sengaja membakar kalau kemudian menimbulkan kerugian bagi kami sendiri,” tegasnya. 
 
Karena dianggap sebagai musibah, maka Rudi menegaskan komitmen perusahaannya untuk menanggulanginya dengan sangat serius. RAPP rela mengeluarkan investasi lebih dari USD 6 juta untuk menyediakan peralatan pengendali dan pemadaman kebakaran, termasuk untuk pengadaan dua unit helikopter. Selain itu, juga ada investasi USD 2 juta setiap tahun untuk pelatihan personil pemadam dan biaya lainnya. (R01/int)
 
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index