Wacana Pemindahan Bandara SSK II Pekanbaru

Tiga Lokasi Strategis Disiapkan

Tiga Lokasi Strategis Disiapkan
Pekanbaru, riausky - Rencana pemindahan lokasi Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (Bandara SSK) II dari ibukota Provinsi Riau Pekanbaru ke sejumlah kabupaten yang berada di sekitar Kota Pekanbaru, kembali mengemuka. 
 
Tiga kabupaten yang digadang-gadang sebagai lokasi Bandara baru yakni, Desa Rimbo Panjang yang berada di Kabupaten Kampar, Desa Sungai Kijang Mati yang berada di Kabupaten Pelalawan serta Desa Okura yang merupakan perbatasan Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Siak. 
 
“Sudah ada tiga tempat yang akan di survei sebagai lokasi Bandara baru, yakni Kabupaten Kampar, Pelalawan dan Siak,” kata Asri Auzar, Sekretaris Komisi D DPRD Riau kepada riauterkinicom, Jum'at (14/8). 
 
Kendati demikian, hal itu tidak akan terwujud dalam waktu dekat. Salah satunya disebabkan karena belum adanya survei lokasi yang biasanya dilakukan oleh Kementerian Perhubungan RI. 
 
“Selama belum di survei, berarti belum bisa dipastikan kapan rencana pemindahan Bandara akan terwujud, meskipun sebenarnya, rencana pemindahan ini sudah ada sejak gubernur Riau waktu itu Pak Saleh Djasit,” ungkapnya. 
 
Ia pun menyebut, persoalan ini sebenarnya pernah dibahas Komisi D DPRD Riau dengan Dinas Perhubungan Provinsi Riau dalam hearing, beberapa waktu yang lalu. Saat itu, Komisi D DPRD Riau menilai Bandara SSK II sudah padat dan tidak mampu menampung pengguna yang semakin hari terus bertambah. 
 
“Dulu diprediksi, tahun ini belum sampai 4.000 pengguna, tapi ternyata sudah sampai, sehingga tak mampu ditampung lagi. Apalagi ada rencana untuk embarkasi haji," ujar politisi Demokrat ini. 
 
Selain itu, kedatangan Pesawat Tempur Squadron F16 di Lapangan Udara Roesmin Nurdjamin, Pekanbaru juga menambah padatnya Bandara SSK II. Apalagi keduanya memakai landasan yang sama. 
 
“Hingga lima tahun ke depan, Bandara SSK II masih layak untuk digunakan, terlebih lagi juga akan dikerjakan perpanjangan lintasan pacu,” tutup politisi asal Rokan Hilir ini.
 
Bangun Embarkasi Haji
Sementara itu Pemerintah Provinsi Riau mendapatkan bantuan Rp250 milyar dari Kementrian Agama Republik Indonesia (RI). Anggaran ini dikucurkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
 
Untuk itu diharapkan Pemerintah Provinsi Riau bisa menindaklanjuti anggaran tersebut. Demikian hal tersebut disampaikan legislator Riau, Asri Auzar, Jumat (14/8).
 
"Beberapa waktu lalu telah bertemu dengan Kementrian Agama RI, mereka mengatakan di Riau mendapat dana bantuan untuk pembuatan embarkasi sebesar 250 Miliar. Kita berharap setelah embarkasi ini siap kita tidak perlu ke Batam lagi, langsung dari Pekanbaru ke Madinah," jelas politisi Partai Demokrat ini.
 
Lebih lanjut disampaikan Asri, terkait dengan pembangunan embarkasi tersebut memang ada permasalahan yang menjadi penghalang mewujudkan embarkasi haji menyangkut lahan yang terkena area perpanjangan Run Way di Bandara SSK II Pekanbaru.
 
"Lahannya sudah dihibahkan Pemprov Riau ke pihak bandara, namun masih ada Mmasalah hukum dengan lahan tersebut yang harus segera dituntaskan," jelasnya.
 
Asri Ausar lebih jauh mengatakan, dirinya sudah mempertanyakan masalah lahan itu ke pihak BPN Provinsi untuk penyelesaian. Namun, pihak BPN Provinsi mengatakan itu bukan kewenangan mereka, tapi wilayah kerja BPN Kota Pekanbaru.
 
Politisi Partai Demokrat ini juga menambahkan dalam waktu dekat dirinya akan berkordinasi lagi dengan pemerintah Kota Pekanbaru untuk membantu penuntasan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan Embarkasi Haji tersebut.  (*)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index