Reshuffle Kabinet Jilid II

PDIP: Oktober atau Akhir Tahun

PDIP: Oktober atau Akhir Tahun
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno
Jakarta, riausky - Presiden Jokowi baru pekan lalu mengumumkan reshuffle kabinet, namun elite PDIP memprediksi bakal ada reshuffle jilid II. Reshuffle gelombang dua diprediksi bakal diputuskan bulan Oktober tahun ini.
 
"Kan satu tahunnya tanggal 1 Oktober ya perkiraan saya Oktober. Yang tahu persis pastinya Presiden," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno, Selasa (18/8).
 
Menurut Hendrawan, reshuffle kabinet gelombang pertama belum memenuhi ekspektasi publik. Hal ini dinilai Hendrawan wajar karena Presiden memang tak melakukan reshuffle besar-besaran agar tak terjadi gejolak politik.
 
"Dalam konstelasi saat ini memang apa yang dilakukan Pak Jokowi ini kan bentuk kehati-hatian, jadi tidak ada gejolak politik yang tidak perlu," imbuhnya.
 
Namun Hendrawan meyakini Presiden mendengarkan aspirasi publik. Apalagi masyarakat juga paham betul mana menteri yang bekerja dengan baik yang belum optimal. "Tapi kan publik memiliki harapan yang lebih besar, buktinya reaksi pasar kan adem ayem.
 
Mengapa demikian, karena pasar memiliki ekspektasi berbeda, orang kan tahu mana menteri yang tidak kompeten, tidak sesuai bidang dan kewenangannya," kata Hendrawan.
 
Hendrawan yakin pada saatnya nanti Presiden akan melakukan perombakan total kalau memang banyak menteri yang tak optimal.
 
"Presiden kan memegang rapor kinerja menteri. Dan yang jelas Presiden kan mempunyai kewajiban untuk membangun dream team, kabinet impian bukan kabinet bermimpi," pungkasnya. 
 
Hendrawan mengatakan terdapat sejumlah prakondisi reshuffle. Contohnya kinerja menteri yang tidak moncer dan koordinasi antar kementerian yang tidak solid. Hal itu terkait reshuflle jilid pertama yang dilakukan Presiden Joko Widodo.
 
"Pra kondisi itu ada engga? Itu ada. Kinerja tidak maksimal. Siapa-siapa menteri yang kurang pas? Waktu diumumkan kita tahu yang kurang, itu menjadi pengetahuan publik," ujarnya.
 
Menurut Anggota Komisi XI itu, Jokowi telah melakukan reshuffle dengan minimalis sehingga tidak menimbulkan goncangan. Ia pun menilai orang yang ditunjuk Jokowi sebagai menteri tepat. "Perhitungannya tepat," imbuhnya.
 
Hendrawan mencontohkan saat Thomas Lembong yang dikritik tidak tepat saat ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan. Tetapi latar belakangnya ternyata analis investasi. "Kalau begitu track recordnya mirip Gita Wirjawan. Ya kita terima," imbuhnya. (*)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index