Istrinya Titin Minggat Bawa Bayi, Minta Kembali, Osep Merajuk di Tower 72 Meter 

Istrinya Titin Minggat Bawa Bayi, Minta Kembali, Osep Merajuk di Tower 72 Meter 
Osep dan petugas bernegosiasi membujuk agar turun dari tower setinggi 72 meter di Pakisaji, Malang.

MALANG (RIAUSKY.COM)- Osep Saiku Nekad  tower telekomunikasi setinggi 72 meter. di Jalan Leces Dusun Sonosari, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Niatnya hanya satu, sang istri yang sedang minggat pulang dan membawa anak keduanya yang baru berusia 2,5 tahun.

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh petugas kepolisian, warga dan keluarga juga tim pnyelamat. Namun, semua itu sia-sia, karena sang istri dan anak keduanya tak kunjung datang. Dia akhirnya dipaksa turun dengan borgol di tangan, Rabu (7/11/2018) lalu.

Ihwal permasalahan ini bermula dari pria asal Wagir, Kabupaten Malang itu ditemukan warga berada di puncak tower setinggi 72 meter di Jalan Leces. 

Dia disebut-sebut sudah menaiki tower tersebut semenjak sehari sebelumnya. Namun baru terlihat warga keesokan harinya. Warga pun dibuat heboh dan berupaya membujuknya untuk turun dari atas tower milik salah satu perusahaan seluler itu.

Petugas gabungan dari PMI, BPBD, Polsek, Koramil dan SAR juga berusaha memintanya agar turun. Osep tak bergeming dan hanya diam di ketinggian. 

Dua orang petugas dengan peralatan keselamatan juga sudah sempat berjumpa dan aik untuk membujuknya untuk menyelesaikan persoalan itu di bawah. Namun tak berhasil.

Permintaannya hanya satu, istri dan anaknya yang berusia 2,5 tahun itu hadir di hadapannya. 

Dia menyebutkan istrinya, Titin minggat dari rumah dan membawa serta buah hatinya.

"Istrinya minggat sejak kapan tidak tahu," kata Fais Yuwono, teman Osep yang datang di lokasi, Rabu (7/11/2018).

Ani, teman istri Osep juga dihadirkan guna membujuknya turun dengan menggunakan handy talky (HT). Petugas juga menggunakan video call untuk menampilkan wajah Ani, namun tetap tidak mau turun, begitu pun saat ibunya didatangkan.

"Sep! ayo turun. Saya bantu cari istrimu. Semua masalah bisa diselesaikan," kata Ani.

Keluarga juga mendatangkan anak pertamanya ke lokasi, tetapi pelaku tetap minta didatangkan istri dan anak keduanya yang masih berusia 2,5 tahun.

Petugas sebenarnya sempat berusaha menghadirkan istrinya, namun tidak membuahkan hasil. Osep pun akhirnya dipaksa turun dengan tangan diborgol sekitar pukul 13.30 WIB.

Setelah berhasil diturunkan, Osep langsung dibawa ke Puskesmas Wagir, Kabupaten Malang.

"Sudah turun dengan selamat, sekarang dibawa ke Puskesmas Wagir," tegas Apriliyanto, salah satu petugas PMI Kabupaten Malang.

Sementara itu, Kapolsek Pakisaji, AKP Novian Widiantoro mengatakan berdasarkan keterangan saksi, sebelumnya pelaku telah melakukan upaya yang sama. Pelaku yang sudah dikaruniai dua anak diduga mengalami persoalan keluarga.

"Aksi percobaan bunuh diri sudah pernah dilakukan 2 kali. Terkait permasalahan keluarga. Pelaku meminta anak dan istrinya datang ke lokasi, karena sudah meninggalkan rumah selama 2 minggu," katanya.(R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index