Setiap Hari, Masjid Abu Ad Darda’ Pekanbaru Sediakan 2.500 Makanan Berbuka Puasa

Setiap Hari, Masjid Abu Ad Darda’ Pekanbaru Sediakan 2.500 Makanan Berbuka Puasa
Suasana makan bersama jamaah laki-laki masjid Abu Ad Darda’ Jalan Merak Sakti Panam Pekanbaru pada saat berbuka puasa bersama di halaman masjid, Kamis, (9/5).

PEKANBARU - Masjid Abu Ad Darda’ yang terletak di jalan Merak Sakti, Panam Pekanbaru, menyediakan 2.500 porsi makanan berbuka puasa gratis setiap harinya selama bulan ramadhan bagi jamaah masjid.

Relawan Masjid Abu Ad Darda’, Purnama, menyebutkan bahwa berbagi makanan gratis ini telah dilaksanakan berapa tahun terakhir. 

Ia menyebutkan, selain nasi dan lauk pauk, saat berbuka juga disediakan gorengan, buah-buahan, kurma, dan minuman.

“Pas berbuka makan buah, kurma, gorengan dan minum dulu, baru sholat maghrib berjamaah. Setelah shalat baru makan bersama,” sebutnya, Senin, (13/5).

Purnama mengatakan, menu makanan saat berbuka berbeda setiap harinya, ada berbagai menu berbeda yang disediakan setiap harinya, seperti ikan patin, cincang daging, ayam gulai, serta menu-menu lainnya.

Untuk relawan pada saat bulan ramadhan, Purnama menuturkan ada sekitar 200 orang relawan yang membantu menghidangkan makanan berbuka itu setiap harinya.

Ia menuturkan, sebelum jam berbuka puasa, makanan tersebut telah disusun rapi di teras masjid, bagi jamaah yang datang tinggal duduk dan memilih tempat duduk masing-masing.

Sedangkan untuk makan, Masjid Abu Ad Darda’ menyediakan porsi makan berkelompok sebanyak lima orang dalam satu nampan, jamaah masjid akan diberikan makanan untuk lima porsi dalam satu wadah.

“Kita makannya dalam satu wadah lima orang, makan bersama ala Rasulullah,” sebut Purnama. 

Selain itu, Masjid ini juga menyediakan tempat atau area makan yang terpisah antara laki-laki dan perempuan, perempuan ditempatkan di lantai dua, sedangkan laki-laki di lantai dasar masjid.

“Makannya tidak campur, berbeda laki-laki dan perempuan, laki-laki teras bawah, perempuan lantai dua,” tegasnya.

Purnama menambahkan, menu-menu ataupun konsumsi yang ada di Masjid Abu Ad Darda’ ini merupakan dana pribadi pemilik masjid bukan hasil infaq atau sedekah yang terkumpul dalam kotak amal masjid.

“Dananya dari pemilik pribadi bapak Dasrun, bukan hasil infaq atau sedekah,” tutup relawan Masjid Abu Ad Darda’ ini. (R06/MCRiau)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index