Tolak Ahok Jadi Bos Perusahaan BUMN, PA 212 Sarankan Jadi  Perusahaan Taipan Saja...

Tolak Ahok Jadi Bos Perusahaan BUMN, PA 212 Sarankan Jadi  Perusahaan Taipan Saja...
Basuki Tjahaja Purnama dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin meminta kepada pemerintah agar tidak terburu-buru menunujuk mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jadi pejabat Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.

"Saya meminta kementerian BUMN jangan gegabah karena ini aset pemerintah dan milik rakyat bukan aset asing yang dengan bebas untuk mengangkat pemimpin tertingginya," kata Novel Bamukmin kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 14 November 2019.

Ia menilai, Ahok tidak pantas menjabat bos di BUMN, akan tetapi lebih tepatnya menjadi pengusaha saja atau menjadi perusahaan Taipan saja.

"Ahok lebih cocok menjadi pengusaha swasta saja atau menjadi bosnya diperusahaan para Taipan yang tidak melibatkan instansi pemerintah. Karena rakyat pasti tidak mau dipimpin oleh orang yang tidak jelas yang tidak diragukan lagi untuk kesetiaannya terhadap negara," katanya seperti dilaporkan vivanews.

Novel menginginkan, BUMN harus diisi oleh orang profesional bukan orang yang gagal dalam memimpin apalagi Ahok orangnya membuat gaduh.

"Bangsa dan rakyat Indonesia dan rakyat mau instansi pemerintahan dipimpin oleh orang yang berpengalaman bukan produk gagal, yang hanya membuat gaduh negara ini yang sempat menjadi perhatian dunia Islam," katanya.

Sebelumnya, pihak Istana Kepresidenan berkomentar soal rencana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan dijadikan petinggi di salah satu BUMN. Berdasarkan aturan BUMN, menjadi seorang direksi atau pun komisaris di perusahaan harus bersih dari latar belakang politik.

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, mengungkapkan, ada syarat bahwa untuk bisa ikut menjabat sebagai direksi atau komisaris di BUMN adalah tidak terlibat dalam partai politik. Ahok terakhir diketahui merupakan kader PDIP.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index