Ketahuan Bawa 15 Ton Bawang Ilegal, Nakhoda Tenggelamkan Kapal

Ketahuan Bawa 15 Ton Bawang Ilegal, Nakhoda Tenggelamkan Kapal
PEKANBARU(RIAUSKY.COM) - Tiga orang anak buah kapal(ABK) dan satu nakhoda kapal kabur dari kejaran Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Dumai, Provinsi Riau. Empat orang tersebut merupakan pelaku penyelundupan bawang ilegal sebanyak 15 ton yang diduga dibawa dari Malaysia. Tidak hanya melarikan diri, nakhoda kapal juga menenggelamkan kapal.
 
Namun Satpolair berhasil mengamankan salah satu dari ABK kapal pembawa bawang ilegal tersebut. "Satu orang yang diamankan itu adalah ABK berinisial Zi," ujar Kapolres Dumai, AKBP Suwoyo, melalui Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo.
 
Guntur menjelaskan, dalam aksi penyelundupan itu, polisi juga berhasil mengamankan kapal motor (KM) milik pelaku bernomor lambung GT 16 No 1037 PPE. "Kita bawa ke dermaga Sat Polair Polres Dumai," ujarnya.
 
Menurut Guntur,terungkapnya kasus ini bermula saat kapal Sea Rider polisi melaksanakan patroli di perairan Sei Beruang Dumai tiga hari lalu. Ketika itu, aparat berwajib mencurigai kapal pelaku yang tengah berlayar. Polair lalu mencoba mendekat, namun kapal motor tersebut malah melarikan diri.
 
Setelah berjam-jam melakukan pencarian, polisi akhirnya berhasil menemukan kapal tersebut di perairan Tanjung Leban, Kabupaten Bengkalis. Saat ditemukan, kapal motor itu  tenggelam, dimana bawang-bawang selundupan itu sudah mengapung di laut.
 
"Kita duga nakhodanya sengaja mengandaskan kapal sehingga tenggelam untuk menghilangkan barang bukti. Hasil investigasi kita, bawang merah itu diduga dibawa dari Negara Malaysia untuk diselundupkan ke Kota Dumai," urai Guntur menjelaskan.
 
Dari empat orang awak kapal yang melarikan diri dengan cara melompat ke laut tersebut diketahui kalau satu orang ditemukan meninggal dunia. Dia adalah Syaiful (22), warga Desa Sepahat Kabupaten Bengkalis. (R03)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index