Didera Covid-19, Tol Trans Sumatera Terancam Molor, Tak Tuntas Hingga 2024

Didera Covid-19, Tol Trans Sumatera Terancam Molor, Tak Tuntas Hingga 2024
salah satu ruas tol Sumatera.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Proyek Tol Trans Sumatera terancam molor akibat tekanan yang ditimbulkan pandemi Covid-19. 

Hal ini diakui oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo ketika berbicara mengenai perkembangan proyek-proyek infrastruktur.

Ia menjelaskan bahwa capaian infrastruktur di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang paling menonjol adalah dua jaringan tol yakni Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera, sebagai backbone konektivitas antar wilayah.

"Trans Jawa sudah akan terealisasi penuh, saat ini kita sedang menyelesaikan yang di ujung Jawa Timur yaitu antara Probolinggo sampai dengan Banyuwangi, itu yang belum terkoneksi," ujar Kartika dalam sebuah webinar, Rabu (16/9/20).

Sementara untuk Tol Trans Sumatera, ia menjelaskan, memang saat ini baru beberapa ruas saja yang selesai. Ia bilang masih ada sebagian ruas yang perlu diselesaikan untuk mendapatkan 11 ruas utama.

"Diharapkan backbone-nya bisa tercapai pada 2024 atau mungkin terlambat 1-2 tahun, karena kondisi Covid-19 yang memang tekanan keuangan yang berat pada pengembangannya yaitu HK (Hutama Karya)," kata pria yang bisa disapa Tiko ini.

Ia menegaskan bahwa proyek Trans Sumatera tetap dilanjutkan dan fokus pada prioritas menyelesaikan 11 ruas utama. Pasalnya, dari beberapa ruas yang sudah terbangun saat ini, dampak positif terhadap arus logistik sudah mulai dirasakan.

"Kita tetap fokus untuk menyelesaikan 11 ruas yang memang sudah jadi komitmen awal. Dan saat ini konektivitas antara Bakauheni sampai Palembang sudah terjadi. Kalau kita lihat traffic penyeberangan dari Jawa ke Sumatera dan kemudian menggunakan logistik darat sampai ke Palembang sudah meningkat signifikan sekali," urainya.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, juga sempat menyinggung bahwa proyek Tol Trans Sumatera masuk dalam prioritas pemerintah di tahun 2021. Dikatakan bahwa tol ini dijadikan prioritas sebagai langkah memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.

"Jalan Tol Trans Sumatera mulai dari Lampung sampai Banda Aceh memang kami masih mencari alternatif pembiayaan untuk merampungkan backbone dari Lampung ke Banda Aceh," kata Hedy dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, Senin (14/9/20).

Total panjang Tol Trans Sumatera hampir 3.000 Km, mencakup terdapat 2.000 Km koridor utama. Sisanya yakni koridor pendukung atau sirip-sirip tol dari koridor utama sepanjang 919 Km.

"Nah kami akan fokus koridor utama dari Banda Aceh menuju Bakauheni. Saat ini jumlah ruas tol beroperasi yang ada di Sumatera adalah 648 Km dan kita sekarang sedang melakukan konstruksi sepanjang 514 Km," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit . (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index