Dua Kisah Perjalanan Bisnis Mitra Binaan RAPP

Dua Kisah Perjalanan Bisnis Mitra Binaan RAPP

(RIAUSKY.COM)- Apakah Anda mengetahui kertas atau tisu yang sering Anda gunakan untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari mana? Rupanya, sebagian besar pasar kertas dan tisu yang ada di Indonesia berasal dari PT Riau Andalan Pulp and Paper ( RAPP).

RAPP merupakan sebuah perusahaan atau industri yang bergerak di bidang produk pulp atau bubur kertas dan paper atau kertas yang merupakan suatu perusahaan pulp terbesar di Asia Pasifik. Perusahaan yang berdiri pada awal 1992 di Desa Pangkalan Kerinci ini tergabung di dalam sebuah anak perusahaan dari APRIL Group (The Asia Pacific Resources International Holding's Ltd.) milik konglomerat Sukanto Tanoto. APRIL memiliki kantor pusat yang berada di Asia yaitu Singapura, dimana APRIL ini memiliki wilayah produksi utama dan terbesar yang beroperasi di wilayah Indonesia dan China.

APRIL sepenuhnya berintegrasi dan beroperasi yang dimulai dari penanaman (plantations), kehutanan (forestry), penelitian dan pengembangan (research and development) untuk pabrik pulp and paper. Di Indonesia, APRIL berada ditengah pulau Sumatera dimana kondisi disini sangat baik dan ideal untuk pertumbuhan pohon Akasia yang merupakan sebagai penyediaan bahan mentah untuk produksi pulp.

Produksi perusahaan RAPP ini berupa pulp dengan lembaran kering yang berkualitas tinggi, sebab proses produksinya dilakukan secara kimia dan ditunjang dengan mesin-mesin yang berteknologi tinggi dan terbaru, seperti extended superbatch cooking, oxygen delignification dan elemental chlorine free. Produksi pulp and paper dari perusahaan RAPP di ekspor ke negara China, Singapura, Australia, Korea Selatan, dan berbagai negara belahan Eropa seperti Rusia, Turki, dan juga negara kawasan Amerika seperti AS, Meksico, dan Brasil. Itu semua tidak terlepas dari kontribusi mitra binaan yang dikelola langsung oleh RAPP, sehingga RAPP bisa menjadi besar seperti saat ini karena produk-produk yang dihasilkan RAPP ada yang didapatkan juga dari mitra binaan.

Kulit Kelapa

Sulaiman salah satu contohnya. Dia memasok cangkang atau kulit kelapa yang telah diolah menjadi serbuk untuk media penanaman bibit pohon akasia yang menjadi bahan baku utama RAPP dalam memproduksi kertas. Melalui perusahaannya bernama PT Rifky Pratama Sanjaya, ayah tiga anak ini mengaku perekonomian keluarganya menjadi meningkat drastis sejak bergabung menjadi mitra binaan RAPP.

Bagaimana tidak, Sulaiman yang sebelumnya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Pekerjaan Umum daerah Riau dengan pendapatan yang tidak seberapa kini telah beralih dan memiliki bisnis dengan keuntungan bersih mencapai Rp 30 juta per bulan.

Menurut Sulaiman, jika perusahaannya berhenti memasok serbuk kelapa, maka akan sangat berpengaruh ke produksi tanam RAPP. "Kunci keberhasilan RAPP dari serbuk kelapa ini sebagai media tanam, kalau pasokan serbuk kelapa ini lancar, maka produksi RAPP juga lancar. Bagaimana RAPP mau menanam jika media tanamnya tidak terpenuhi," terangnya.

Lembaran Kayu

Sama halnya dengan Zamhur yang telah menjadi mitra binaan RAPP sebagai pemasok lembaran kayu untuk bahan baku pembuatan bubur kertas. Di usia yang mulai senja, Zamhur mengaku telah menunaikan ibadah haji sebanyak tiga kali dan mensekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi. Namun, dengan mulai berkurangnya sumber daya alam yang bisa diolah menjadi lembaran kayu, kini menjadi permasalahan tersendiri bagi Zamhur. "Kayu sekarang susah, tidak seperti dulu. Karyawan juga sudah berkurang dari 30 karyawan sekarang hanya lima orang," ucapnya.

Zamhur berharap, RAPP bisa memecahkan masalah yang kini tengah dihadapinya. Dirinya menginginkan, bisa tetap mengerjakan pekerjaannya sebagai pemasok lembaran kayu untuk RAPP. "Kalau bisa RAPP jual kayu ke kita, nanti kita kerjakan, terus kita jual lagi," ujarnya sambil tersenyum dengan gigi yang mulai berkurang karena usia. (R)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index