Vaksin COVID-19 Pfizer Akan Dipakai di AS pada Paruh Pertama Desember 2020

Vaksin COVID-19 Pfizer Akan Dipakai di AS pada Paruh Pertama Desember 2020
Ilustrasi vaksin produksi Pfizer.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Pfizer dan mitranya BioNTech pada Jumat 20 November 2020 mengajukan penggunaan otorisasi darurat di AS untuk vaksin COVID-19 mereka. 

Itu berarti, vaksin tersebut bisa digunakan dalam jumlah dan untuk kalangan terbatas.

Namun, merupakan tugas Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk memutuskan apakah vaksin itu aman untuk diluncurkan.

Tidak jelas berapa lama FDA akan mempelajari data tersebut. Namun, pemerintah AS mengharapkan untuk menyetujui vaksin tersebut pada paruh pertama Desember 2020, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (21/11/2020).

Perkembangan Vaksin COVID-19 di Dunia, Kapan Akan Tersedia?
Data dari uji coba lanjutan menunjukkan vaksin melindungi 94% orang dewasa di atas 65 tahun.

Inggris telah memesan 40 juta dosis di muka dan seharusnya mendapatkan 10 juta pada akhir tahun.

Kebutuhan vaksin di AS disorot oleh jumlah kematian akibat COVID-19 yang tercatat pada Kamis 19 November 2020. Untuk pertama kalinya sejak Juni, angka kematian dalam satu hari naik di atas 2.000 jiwa.

Jika otorisasi FDA benar-benar datang pada paruh pertama bulan depan, Pfizer dan BioNTech akan "siap untuk mendistribusikan kandidat vaksin dalam beberapa jam", kata kedua perusahaan tersebut.

Ini akan menjadi sangat cepat untuk pengembangan vaksin --dalam 10 bulan setelah merinci kode genetik. Rata-rata untuk mendapatkan otorisasi penggunaan vaksin di AS memerlukan hampir delapan tahun.

CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan pada Kamis 19 November 2020 bahwa pengajuan untuk penggunaan darurat adalah "tonggak sejarah dalam perjalanan kami untuk mengirimkan vaksin COVID-19 ke dunia."

Namun, dosis awal akan langka, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDCP) akan memutuskan siapa yang akan mendapat kesempatan pertama.

Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa juga dapat bergerak cepat - pada akhir tahun ini.

Tapi ada peringatan. Stephen Evans, profesor farmakoepidemiologi di London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan FDA dan European Medicines Agency (EMA) akan "melakukan evaluasi yang sangat hati-hati," atas vaksin COVID-19 itu.(R04)

Sumber berita: liputan6.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index