Korban Jambret Sadis di Jalan Naga Sakti, Ibu Paruh Baya Meninggal Dunia

Korban Jambret Sadis di Jalan Naga Sakti, Ibu Paruh Baya Meninggal Dunia
Ilustrasi pelaku jambret.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Jambret sadis kembali beraksi di Kota Pekanbaru. 

Seorang ibu rumah tangga, Masriati (48) yang menjadi korban aksinya dilaporkan meninggal dunia setelah aksi sadis sang jambret yang mencoba menarik handphone dari genggaman dari Sinta (17) putri korban di Jalan Naga Sakti, tepat di depan Station Utama Riau di Binawidya, Sabtu (21/11/2020) subuh tadi.

Masriati dikabarkan terjatuh setelah sepeda motor yang dia gunakan oleng saat pelaku jambret sedang melakukan tarik menarik hanphone dengan anak korban.

Gagal mendapatkan handphone milik putrinya, pelaku jambret tersebut berhasil membawa lari uang sebesar Rp5 juta milik korban serta sebuah handphone merek samsung yang diletakkan korban di dalam tas bersama SIM dan STNK.

Masriati dilaporkan sempat dilarikan ke rumah sakit Awalbross Panam untuk mendapat pertolongan. Namun, nyawanya tak tertolong. 

Adapun pelaku, sampai saat ini masih dalam pengejaran aparat kepolisian. 

Dilaporkan, peristiwa penajmbretan yang memakan korban nyawa ini terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.

Saat itu,  korban bersama kedua anaknya, Sinta dan Naila, berboncengan mengendarai sepeda motor Yamaha Mio J warna putih kuning dengan nomor polisi AG 2967 OT.

Saat korban bersama dengan kedua anaknya melintas di Jalan Naga Sakti, tiba-tiba dari arah belakang, datang seorang pelaku, laki-laki tidak dikenal dengan mengendarai sepeda motor.

Tak menunggu, begitu jarak dekat, pelaku langsung menarik handphone yang sedang dipegang oleh anak korban, Sinta.

Namun, handphone itu tidak berhasil diambil pelaku.

Saat terjadi aksi tarik menarik itulah,  sepeda motor yang dikendarai korban bersama kedua anaknya tersebut oleng dan jatuh.

Melihat korban dan kedua anaknya terjatuh dari sepeda motor, bukannya lari, Dia malah berhenti dan mendatangi korban yang terkapar di badan jalan. 

Dia langsung mengambil tas yang masih tersandang di tubuh korban, lalu kabur melarikan diri.

Sementara, kedua anak korban yang melihat perbuatan pelaku tersebut, hanya bisa menangis dan ketakutan.

Beberapa saat berselang, kemudian anak korban menghubungi tetangga mereka bernama Hartono.

Anak korban mengabarkan bahwa korban telah dijambret dan pingsan.

Beberapa orang warga yang melintas berusaha menolong korban dan 
dilarikan ke rumah sakit Awal Bros Panam.

Namun sayangnya, dokter menyatakan korban telah meninggal dunia.

Pihak keluarga korban, lalu menyusul ke rumah sakit.

Mereka menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.

Jenazah korban langsung dibawa oleh pihak keluarga ke Desa Muara Rumbai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), untuk dikebumikan.

Kapolsek Tampan, Kompol Ambarita sebagaimana dilansir dari tribunpekanbaru saat dikonfirmasi, membenarkan perihal kejadian tersebut.

Pihaknya kini sedang menyelidiki peristiwa tersebut.

Petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Beberapa orang saksi juga sudah dimintai keterangannya.

Ia memaparkan, korban mengalami luka di bagian tangan dan wajah.

"Tapi menurut keterangan dari anak korban, bahwa korban terjatuh dari sepeda motor dan helm korban terlepas dari kepala korban," tuturnya.(R05)

Sumber Berita: tribunpekanbaru.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index