Raja Salman Ingatkan Selamatkan Nyawa dan Perekonomian

Raja Salman Ingatkan Selamatkan Nyawa dan  Perekonomian
Raja Salman bin Abdulaziz

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 Ekonomi Utama (KTT G20) dimulai pada Sabtu (21/11/2020) malam WIB dengan dibuka oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Ketika membuka kegiatan yang resminya berlangsung di Riyadh, tetapi dilakukan secara virtual akibat pandemi Covid-19, Raja Salman menyoroti penanganan wabah akibat virus corona baru tersebut untuk menyelamatkan nyawa dan perekonomian masyarakat.

"Dalam waktu dekat, kita harus menyasar persoalan kerentanan akibat Covid-19 dengan bekerja untuk melindungi nyawa dan penghidupan masyarakat," ujarnya dalam pidato pembukaan KTT G20 2020 yang disiarkan secara langsung dari Riyadh, Arab Saudi, melalui laman resmi Group of Twenty (G20).

G20 diisi oleh 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, yakni Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, Britania Raya, China, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki, dan Uni Eropa.

Tahun ini Arab Saudi menjabat sebagai ketua G20, yang mengusung tema "Mewujudkan Kesempatan Abad 21 untuk Semua", tetapi situasi pandemi membuat Arab Saudi harus menyesuaikan fokus menjadi "Memberdayakan Masyarakat, Menjaga Planet, dan Membentuk Batas-Batas Baru".

Dalam pidato yang sama, Raja Salman juga memperingatkan para pemimpin negara anggota G20—yang hadir secara virtual, termasuk Presiden Joko Widodo—agar bekerja keras menciptakan kondisi di mana vaksin dan pengobatan Covid-19 dapat tersedia dengan akses yang merata.

"Pada waktu yang sama, kita harus bersiap secara lebih baik untuk pandemi lain yang bisa terjadi di masa mendatang," kata Raja Salman.

Per 21 November 2020 pukul 15.28 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di seluruh dunia mencapai hampir 57 juta, dengan 1,3 juta lebih kasus kematian akibat penyakit infeksi tersebut, menurut data realtime Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penanganan pandemi Covid-19 masih menjadi bahasan sejumlah kelompok negara regional maupun internasional, tidak terkecuali kelompok negara dengan ekonomi terbesar dunia ini.

Pada Maret 2020, ketika kasus infeksi Covid-19 mulai menyebar ke seluruh dunia, G20 menggelar KTT Luar Biasa yang memunculkan komitmen negara anggota untuk memobilisasi sumber daya antara lain dengan menjanjikan bantuan global senilai US$21 miliar (Rp298,5 triliun).

Di luar soal pandemi, Raja Salman juga mengangkat isu pentingnya negara-negara G20 untuk terus menjalankan fondasi dasar mewujudkan pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif.

"Kita perlu meningkatkan akses kesempatan bagi semua orang, khususnya perempuan dan anak muda, untuk meningkatkan peran mereka di dalam masyarakat dan pasar tenaga kerja melalui pendidikan, pelatihan, serta penciptaan lapangan kerja," ujar Raja Salman.

"Kita juga perlu menciptakan kondisi untuk perekonomian yang lebih berkelanjutan. Oleh karena itu, kami mengadvokasikan Ekonomi Karbon Sirkular sebagai pendekatan efektif untuk mencapai tujuan iklim kita serta memastikan sistem energi yang lebih bersih, berkelanjutan, dan terjangkau," kata Salman.(R04)

Sumber Berita: bisnis.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index