Pantesan China Protes, Natuna Simpan 'Harta Karun' Melimpah, Ini Bentuknya....

Pantesan China Protes, Natuna Simpan 'Harta Karun' Melimpah, Ini Bentuknya....
Iustrasi 9 garis putus di Laut China Selatan yang diklaim otoritas China.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Hubungan China dan Indonesia memanas. 

China dilaporkan memprotes kegiatan pengeboran minyak dan gas (migas) di area Laut China Selatan yang diklaim sebagai wilayahnya.

Terlepas dari itu, perairan Natuna yang bersinggungan dengan wilayah tersebut dikenal memiliki kekayaan alam yang luar biasa lho.

Dalam catatan detikcom seperti dirangkum Jumat (3/12/2021), Natuna menyimpan banyak potensi alam hingga wisata. Bahkan, eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti diketahui kerap bermain paddle di sela kesibukannya di sana.

Wilayah ini menyimpan beragam potensi hasil laut, mulai dari cumi-cumi, lobster, kepiting, hingga rajungan sehingga terlihat menarik oleh negara tetangga.

Tak kalah menariknya, Natuna juga menyimpan 'harta karun' berupa migas. 
Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) yang dikutip pada 6 Januari 2020 menyebutkan, total produksi minyak dari blok-blok yang berada di Natuna adalah 25.447 barel per hari. 

Sementara, untuk cadangan minyaknya diperkirakan mencapai 36 juta barel.

Selain minyak, Natuna juga memproduksi gas bumi tercatat sebesar 489,21 MMSCFD. 
Wilayah ini juga punya blok gas raksasa terbesar di Indonesia yaitu Blok East Natuna yang sudah ditemukan sejak 1973

Volume gas di blok East Natuna bisa mencapai 222 TCF (triliun kaki kubik). 
Tapi cadangan terbuktinya hanya 46 TCF , jauh lebih besar dibanding cadangan Blok Masela yang 10,7 TCF.

Pada Oktober 2020 lalu, Medco E&P Natuna menemukan cadangan komersial untuk dikembangkan melalui pengeboran sumur eksplorasi West Belut-1. 

Adanya temuan ini membuat success ratio pengeboran 100% di sepanjang 2020 karena sebelumnya berhasil menemukan cadangan hidrokarbon melalui tiga sumur eksplorasi di Wilayah Kerja (WK) South Natuna Sea Block B.

Pelaksana Tugas Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih kala itu mengatakan, saat ini sumur West Belut-1 telah mencapai kedalaman akhir di 5.000 kaki.

"Hasil uji pertama (DST#1) mencatat interval reservoir Formasi Udang terbukti mengalirkan hidrokarbon berupa gas sebesar 11,2 juta kaki kubik per hari (MMSCFD)," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (14/10/2020).

Dia mengatakan, temuan ini menunjukkan potensi cadangan gas di Natuna masih besar, sehingga cadangan itu harus dikembangkan.

"Hasil-hasil tersebut menunjukkan potensi cadangan gas di wilayah Natuna masih besar. Tentunya cadangan ini harus segera dikembangkan sesuai strategi jangka panjang SKK Migas yaitu percepatan undeveloped discovery menuju 12.000 MMSCFD gas di 2030," ujar Susana.(R02)

Sumber Berita: detik.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index