HK Bakal Dapat Alokasi Rp30,5 Triliun, Tol Trans Sumatera Pekanbaru-Pangkalan Lanjut Tahun Depan...

HK Bakal Dapat Alokasi Rp30,5 Triliun, Tol Trans Sumatera Pekanbaru-Pangkalan Lanjut Tahun Depan...
Ilustrasi tol Pekanbaru Bangkinang.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- PT Hutama Karya (Persero) akan melanjutkan dan mempercepat pembangunan jalan tol lintas Sumatera (JTTS) dan mendapatkan alokasi Penyertaan Modal Negara.

Kementerian BUMN mengusulkan mengalokasikan PMN dalam RAPBN tahun anggaran 2023 sebesar Rp 30,56 triliun.

Wakil Direktur Utama Hutama Karya Aloysius Kiik Ro mengatakan penambahan PMN akan menjadi setoran modal pemegang saham ke perusahaan, yang 100% dimiliki oleh pemerintah.

Adapun saat ini rencana PMN untuk Hutama Karya pada tahun anggaran 2023 sebesar Rp 30,56 triliun masih dalam tahap pengajuan.

"Perusahaan berharap agar proses pengajuan dapat berjalan lancar serta PMN dapat diterima sesuai dengan jadwal. Sehingga Hutama Karya dapat mengoptimalkan dana PMN untuk percepatan pembangunan ruas-ruas JTTS," terang Aloy dalam keterangan tertulis, Kamis (16/6/2022).

Dia menjelaskan, jika merujuk pada pencairan PMN di tahun sebelumnya, Hutama Karya memproyeksikan realisasi PMN tersebut akan diterima pada kuartal II-2023.

Nantinya, PMN tersebut akan digunakan untuk penyelesaian pembangunan ruas-ruas JTTS tahap 1. Beberapa ruas jalan tersebut, yakni Ruas Binjai-Langsa Rp 1,09 miliar, Ruas Indralaya-Muara Enim Rp 1,03 miliar, Ruas Kisaran-Indrapura Rp 1,18 miliar.

Kemudian Kuala Tanjung-Parapat Rp 3,04 miliar, Ruas Bengkulu-Tb. Penanjung Rp 266 miliar, Ruas Sigli-Banda Aceh Rp 952 miliar, Ruas Padang-Sicincin Rp 5,34 miliar, dan Ruas Pekanbaru-Pangkalan Rp 797 miliar.

"Serta dimulai pembangunan ruas-ruas JTTS tahap 2, yakni Ruas Betung-Tempino-Jambi Rp 8,962 miliar dan ruas Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru Rp7,909 miliar," imbuh Aloy.

Dari beberapa ruas tersebut, Hutama Karya akan mendahulukan penyelesaian pembangunan ruas-ruas JTTS tahap I dan sebagian JTTS tahap II (Betung-Tempino-Jambi dan Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru).

Aloy menegaskan pembangunan JTTS penting dilakukan guna meningkatkan akses logistik serta peningkatan ekonomi dan pengembangan wilayah. Sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi Indonesia, perlu ada peningkatan konektivitas untuk dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi yang ada di Pulau Sumatera.

"Pembangunan jalan tol ini diproyeksikan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera secara eksponensial. Hal ini tergambar pada nilai kelayakan ekonomi dari setiap ruas JTTS yang cukup tinggi," terangnya.

Selain itu, pembangunan ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian Indonesia melalui penambahan penerimaan fiskal negara, munculnya pusat perekonomian baru, dan peningkatan pendapatan rumah tangga di sepanjang koridor JTTS.

Adanya Tol Sumatera juga akan memacu pengembangan kawasan perekonomian baru di sepanjang koridor jalan tol. Dia mencontohkan, rencana pembangunan Kawasan Industri Binjai tidak jauh dari Simpang Megawati di Jalan Tol Ruas Medan-Binjai.

Selain itu, bisa meningkatkan konektivitas ke beberapa lokasi wisata di Provinsi Lampung, serta meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di Kota Dumai dengan beroperasinya Jalan Tol Ruas Pekanbaru-Dumai.

JTTS juga disebut menjadi pemantik terhadap pariwisata setempat. Dengan adanya JTTS waktu tempuh perjalanan di Sumatera akan menjadi lebih efisien, misalnya dari Bakauheni ke Palembang akan memakan waktu tempuh 4,5 jam yang sebelumnya kurang lebih 10 jam.

"Dan juga pembangunan JTTS diproyeksikan akan mampu menyerap tenaga kerja sampai dengan 2,3 juta orang selama masa konsesi jalan tol," pungkas Aloy.(R02)

Sumber Berita: cnbcindonesia.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index