PANGKALANKERINCI (RIAUSKY.COM)- Situasi ini harusnya tak pernah terjadi. Di tengah pelaksanaan pertandingan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) para peserta bukannya fokus bertanding, namun, sibuk mempermainkan ponsel di tangan.
Yang lebih mengusik, suara ponsel berbunyi saat salah seorang peserta sedang menjalani perlombaan. Bukan saja membuyarkan konsentrasi peserta, dewan hakim pun dibuat marah.
Kondisi ini disesalkan Dewan Hakim MTQ. Harusnya, Qori-Qoriah yang unjuk kebolehan pada helatan tahunan MTQ Ke 15 Tingkat Kabupaten Pelalawan tidak disibukkan dengan bermain ponsel.
Setidaknya gambaran ini dibenarkan Ketua Majelis Hakim Bidang Qira'at Sab'ah MTQ Tingkat Kabupaten Pelalawan ke XV di Pangkalan Kerinci H. Muhammad Rais,M.PdI, Sabtu, 3 September 2016 atau hari kedua pelaksanaan MTQ.
Ia mengaku kaget, saat salah satu peserta terpantau di layar monitor masih sempat mengotak atik hp, padahal dia sendiri tampil.
"Dewan hakim sempat kaget mendengar bunyi Hp, lalu terlihat di layar monitor rupanya peserta yang sedang tampil mengambil Hp nya lalu kayaknya peserta tersebut mematikan hpnya,"Jelasnya seraya melanjutkan kejadian ini akan sangat mengganggu konsentrasi para peserta yang sedang tampil, Seperti yang terjadi hari ini di Astaka utama, kami semua majelis Hakim yang menilai terkejut, termasuk juga Hakim Provinsi mau pun Nakim Nasional.
"Kita ingin sekali memberi tahu official atau pelatih yang peserta yang bersangkutan, tetapi kita tidak tahu ntah peserta dari Kecamatan mana, lagi pula itu bukan tugas Dewan Hakim ,tapi yang jelas itu sangat menganggu konsentrasi yang bersangkutan dan bahkan bukan yang bersangkutan saja yang terganggu tetapi Hakim pun sempat kaget dibuatnya,"tuturnya.
"Untuk itu, selaku Mejelis Hakim juga pengurus LPTQ Kab Pelalawan saya meminta kepada seluruh official dan pelatih dari tiap-tiap Kecamatan agar mengingatkan pesertanya agar diwaktu tampil tidak mengaktifkan Hp,"pintahnya. Sekali lagi, Khusus waktu tampil peserta jangan mengaktifkan handphone (Hp) apa lagi mengangkatnya walau hanya sekadar mematikan.
"Terus terang kejadian tadi hendaknya tidak terjadi lagi. Ingat peserta yang tampil bisa saja bagus dan punya harapan besar untuk meraih juara tetapi kalau konsentrasinya terganggu tentu akan merugikan peserta itu sendiri, dan bukan dia sendiri saja yang rugi tetapi Kecamatan yang mengutusnya juga dirugikan,"imbuhnya.