Bupati Inhil Jadi Penceramah Salat Jumat di Masjid Al Huda di Mandah

Ahad, 30 April 2017 | 21:08:06 WIB
Bupati Inhil HM Wardan saat menjadi penceramah salat Jumat di Masjid Al Huda Mandah.

TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM)- Disiplin dan tepat waktu adalah cerminan jati diri seorang muslim. Hal tersebut diimplementasikan dalam pelaksanaan ibadah salat lima waktu yang memaknai peringatan Israk Mikraj.

Banyak nilai luhur yang bisa didapati dari mengenang perjalanan Istrak Mikraj itu. Karena itulah, penting bagi umat muslim di Indragiri Hilir juga memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Karena itulah, Bupati Inhil H Muhammad Wardan  saat melaksanakan Salat jumat di Masjid Al Huda, Kuala Pulih Igal, Desa Igal Kecamatan Mandah, Jumat (28/5/2017) mengajak kaum muslimin untuk mendisiplinkan diri. Membiasakan diri untuk tepat waktu dan tawadhu.

Diawal khotbahnya, HM Wardan yang juga cucu Syekh Abdurrahman Ya'qub ini menyebutkan, tanpa terasa saat ini telah melewati bulan Rajab, bulan yang di dalamnya terdapat sebuah peristiwa penting, yakni peristiwa Isra' dan Mi'raj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, 1.400-an tahun yang silam.

Isra' dan Mi'raj merupakan sebuah perjalanan spritual yang luar biasa, dimana nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya akan tetap aktual dan abadi sepanjang zaman.

Oleh karenanya, adalah hal yang wajar jika kemudian setiap bulan Rajab, peristiwa Isra' dan Mi'raj itu selalu diperingati oleh umat Islam di berbagai penjuru dunia, dan dijadikan mementum untuk mengaktualisasikan kembali nilai-nilai penting di dalamnya.

Shalat mengajarkan kita akan pentingnya disiplin dan menghargai waktu. Maka, salah satu ciri dari kualitas shalat seseorang adalah sejauh mana ia disiplin dan menghargai waktu, yang kemudian diterapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.

"Di dalam shalat juga terkandung pesan ketawadhu'-an (rendah hati), sebab betapa di dalam salat kita rela meletakkan kepala kita, yang merupakan mahkota atau anggota tubuh yang mulia, merunduk ke tempat sujud, sejajar dengan kaki kita," kata Wardan.

Dia menyebutkan, kesombongan dan sikap kesewenang-wenangan jelas bukanlah sifat orang yang baik shalatnya. Shalat, juga mengajarkan kita akan pentingnya menebarkan nilai-nilai kedamaian, keharmonisan dan persaudaraan.

Karena bukanlah setiap kali kita mengakhiri shalat, kita selalu mengucapkan salam Assalamu'alaikum Warahmatullah, sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. Maka indikator lain dari orang yang baik shalatnya adalah ia senantiasa menebarkan rasa kedamaian, persaudaraan dan kasih sayang di tengah-tengah masyarakat.

"Banyak kegiatan-kegiatan keagamaan yang oleh pemerintah daerah Kabupaten Inhil selaku umara ditujukan kepada kita untuk terus dapat memperbanyak bekal maju akhirat, tidak sedikit anjuran-anjuran kebaikan yang digalakkan, dari ajakan gerakan masyarakat Maghrib Mengaji, sampai kegencaran ajakan untuk pelaksanaan Salat Berjama'ah di mesjid, terutama shalat Subuh."

"Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan berbagai pelajaran penting dari peristiwa Isra' dan Mi'raj serta betul-betul mengaktualisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat secara nyata dan kita termasuk orang-orang yang bahagia baik dunia maupun di akhirat kelak," doa Bupati Wardan.(Advertorial/R17)

 

Terkini