RIAUSKY.COM - Sebagai kepala keluarga, kelakukan Dadung, 37, memang terlalu. Sebab ia tega melacurkan ER,32, yang tak lain adalah istrinya sendiri.
Pria yang tinggal di Jalan Babakan Wates 1, Turangga Lengkong, Bandung tersebut menjual istrinya dengan layanan seks nyeleneh, mulai dari threesome hingga swinger.
Mirisnya, pasutri ini mengajak kedua anaknya saat melayani tamu. Dadung dan keluarganya ditangkap pada Kamis (15/2).
Mereka ditangkap saat melayani tamu di sebuah hotel di Jalan Jemursari, Surabaya.
Bisnis prostitusi yang dijalankan oleh Dadung terungkap setelah polisi mengamati sebuah grup facebook (FB). Dari grup tersebut ada dua akun yang menawarkan layanan seks tersebut.
"Kedua akun tersebut adalah SUDIONO ANA II, akun tersangka dan ANA JASUN, akun milik korban. Saat itu, dua akun ini mencari pelanggan dari Surabaya," ungkap Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni Selasa (20/1) seperti dilansir Radar Surabaya.
Setelah mengamati grup tersebut, polisi mendapatkan informasi jika Dadung dan korban mendapatkan tamu di Surabaya dan melayani di sebuah hotel di Jalan Jemursari. Setelah mengetahui hal itu, polisi lantas melakukan penggerebekan.
"Dari penggerebekan itu, kami mengamankan tersangka, korban dan dua anaknya. Hanya saja, anak tersangka disewakan kamar berbeda," terangnya.
Dalam menjalankan aksinya, Dadung menawarkan istrinya lewat FB kepada pria hidung belang. Dia menawarkan istrinya dengan layanan seks nyeleneh. Mulai dari threesome, swinger dan juga seks biasa. Dari layanan tersebut, Dadung memasang tarif Rp 5 juta untuk satu layanan.
"Untuk threeseome dan swinger, biasanya tersangka juga ikut melayani tamu. Dia tak keberatan meski melihat istrinya berhubungan dengan pelanggan," lanjut AKP Ruth.
Ruth mengatakan di Surabaya, tersangka baru berhasil mendapatkan tamu sekali. Namun di Surabaya bukanlah aksi pertamanya, sebab di Bandung, Dadung sudah menjual istrinya sebanyak 17 kali dengan modus yang sama.
"Tersangka telah memulai pekerjaannya tersebut sejak dua tahun lalu," tandasnya.
Sementara itu, kepada polisi Dadung mengaku jika aksinya dilakukan karena terdesak kebutuhan. Gajinya yang bekerja di salah satu percetakan dianggap tak cukup. Namun lama - kelamaan, Dadung tak hanya melakukan hal itu demi materi saja, melainkan juga demi fantasi.
"Saya sering ikut melayani tamu dengan berbagai layanan, akhirnya membuat saya ketagihan," ungkapnya. (R02)