SEDIH...Anak Terus Merengek Minta Ponsel, Janda 2 Anak Ini Terpaksa Jual Ginjalnya, Ada yang Bisa Bantu?

Rabu, 07 Maret 2018 | 20:22:12 WIB

RIAUSKY.COM - Terus menerus didesak sang anak yang minta dibelikan ponsel, ibu ini mengambil langkah nekat.

Perempuan berusia 41 tahun asal Menanggal Surabaya ini menawarkan ginjalnya kepada siapa pun yang berani membayar murah.

Akibatnya, perempuan berinisial J ini diamankan petugas Posko Terpadu Tanggap Bencana Wilayah Selatan Kota Surabaya, Senin (5/3/2018).

Ia dipergoki petugas ketika sedang duduk di emperan Mal City of Tomorrow (Cito) sambil memegang potongan kardus yang bertulis tawaran ginjal murah itu.

Seperti dimuat TribunJatim.com dari Posko Terpadu pada Selasa (6/3/2018), Ny J terpaksa menawarkan ginjalnya karena terdesak tuntutan ekonomi.

Informasi lain menyebutkan, Ny J ingin memenuhi tuntutan anaknya untuk mendapatkan ponsel baru. Padahal si anak sudah berkali kali dibelikan ponsel tetapi hilang terus.

Rilis itu juga menyebutkan, Ny J diantarkan pulang setelah dinasihati untuk tidak melanjutkan niatnya menjual ginjal.

Lebih lanjut dijelaskan, ia akan mendapat bantuan dari pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Sosial Kota Surabaya.

"Kami koordinasikan dengan pihak Kelurahan, agar si ibu bisa mendapatkan bantuan sosial dari Pemkot Surabaya," dalam rilis posko terpadu tersebut.

Pihak Linmas Kota Surabaya yang tergabung dalam Posko Terpadu enggan memberikan keterangan lebih lanjut untuk menghormati privasi Ny J dan keluarganya.

Ternyata, setelah diselidiki, ibu 2 anak yang diamankan karena menawarkan organ tubuhnya di pinggir jalan berprofesi sebagai guru les. Dia juga menjual kaus kaki di rumahnya di Jalan Dukuh Menanggal I nomor 26 Surabaya.

"Setiap hari memang jualan kaus kaki dan menerima les siswa sekolah," kata Sumarno, kakak Kandungnya.

Rumahnya berada tepat di samping jalan. Tidak jauh dari rumah Juwarti, terdapat sekolah SD. "Yang les ya anak-anak kampung. Tapi belakangan sepi, tidak bisa diandalkan untuk penghasilan," ucapnya.

Ny J sudah lama ditinggal suaminya, sehingga dia banting tulang sendiri untuk menghidupi 2 anaknya yang masih duduk di bangku SMK dan SMP.

Kondisi ekonomi Juwarti sangat pas-pasan. Sebagian biaya sekolah kedua anak Juwarti dibantu saudara-saudaranya. Sumarno mengaku kaget mendapat kabar adiknya menawarkan ginjal.

"J memang dari dulu orangnya pendiam, tidak pernah mengeluh kepada saudara-saudaranya. Kalau tidak disapa duluan, dia tidak tahu," jelasnya.

Dia juga baru tahu, jika adiknya itu membutuhkan uang untuk membeli ponsel putranya yang hilang. (R03)

Terkini