TERUNGKAP...2 Orang Tewas, Meriam Lelo yang Meledak di Gunung Sahilan Sudah Berumur 500 Tahun Lebih

Kamis, 10 Mei 2018 | 19:12:39 WIB

GUNUNG SAHILAN (RIAUSKY.COM) - Usai tragedi meledaknya lelo alias meriam, Budayawan Kampar, Abdul Latief Hasyim memperkirakan usia Meriam Lelo yang meledak dan memakan korban jiwa di acara Kerajaan Gunung Sahilan, Rabu (9/5/2018), mencapai 500 tahun.

Perkiraannya, usia Lelo bahkan mencapai ribuan tahun. Latief mempunyai alasan dengan perkiraan itu.

"Kalau dilihat, ini Meriam Melayu atau Meriam Pusaka yang usianya jauh lebih tua. Bisa mencapai 500 tahun, bahkan ribuan tahun," katanya, Kamis (10/5/2018) dini hari.

‎Menurut Latief, pada Lelo sepanjang 1 meter dan berdiameter 7 sentimeter itu, terdapat motif Melayu. Ciri khas Lelo pusaka Melayu, kata dia, terletak pada bagian pangkal, tengah dan ujungnya.

Biasanya bermotif Pucuk Rebung di pangkal atau ada gambar Bunga Lotus di ujung. "Pada bagian tengah atau bagian pangkal dan ujung terdapat lingkaran cincin," kata Latief seperti dilansir Tribun Pekanbaru.

Selain itu, di mulut Lelo terdapat motif Kaki Bokor atau sebutan lokal, Bokau warna hitam yang memiliki delapan sudut. "Warnanya (Bokor) hitam dan bila dibersihkan akan berwarna kuning," kata pria yang berprofesi sebagai guru itu.

Ia menambahkan, Lelo Melayu jarang diberi tulisan atau merk. Selain itu, Lelo biasanya tidak berkaki atau tumpuan roda. 

Meriam Lelo Kerajaan Gunung Sahilan yang memakan korban telah menggemparkan Kampar. Belum diketahui pasti penyebab Lelo pecah saat diletuskan dalam acara kerajaan, Rabu (9/5/2018).

Lelo digunakan pada setiap acara kerajaan sejak turun-temurun.

Raja Gunung Sahilan, Tengku Muhammad Nizar menyatakan Lelo adalah milik kerajaan. Ia menyebutkan, Lelo terbuat dari Tembaga.

Nizar sendiri tak tahu secara pasti tahun berapa Lelo itu dibuat. "Kalau saya tanya orang-orang tua, sudah ada sejak Kerajaan ada. Saya kurang tahu juga," katanya.

Ia juga tidak tahu pasti sudah berapa kali Lelo digunakan. Lelo diketahui terakhir dipakai pada Penobatan Tengku Muhammad Nizar Yang Dipertuan Agung sebagai Kerajaan Gunung Sahilan, Minggu (27/1/2017) lalu.

Lelo diletuskan menyambut kedatangan Raja yang akan dinobatkan. Dua korban meninggal . Korban meninggal terkena ledakan Meriam Lelo bertambah.

Satu orang korban luka akhirnya meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Syafira Pekanbaru, Rabu (9/5/2018) malam. Adalah Rafika Alni, 16 tahun, warga Desa Gunung Sahilan Kecamatan Gunung Sahilan.

Saat kejadian, pelajar yang diketahui Siswa SMK Negeri 1 Gunung Sahilan itu mengenakan seragam Pramuka. "Meninggalnya sekitar jam 9," kata Wilham, seorang warga ketika dikonfirmasi, Rabu malam.

Sampai pukul 23.00 WIB, jenazah masih di RS Syafira dan siap-siap dibawa ke rumah duka di Gunung Sahilan.

Insiden meledaknya Lelo di kompleks Istana Kerajaan Gunung Sahilan Desa Sahilan Darussalam Kecamatan Gunung Sahilan memakan korban jiwa, Rabu (9/5/2018).

Menurut Wilham, nyawa korban tak terselamatkan diduga karena pendarahan yang sangat parah di paha sebelah kirinya. Diketahui, paha almarhum sobek terkena pecahan Lelo.

Sebelumnya, seorang warga, Ikram, 38 tahun, warga Kelurahan Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri, meninggal di tempat insiden pagi itu. Sehingga korban meninggal menjadi dua orang. Sedangkan tiga korban yang mengalami luka masih dirawat intensif di RS Syafira. (*)

Terkini