Dua Hari Berturut-turut Lakalantas Makan Korban, Warga Lintas Selat Guntung Lakukan Ini...

Sabtu, 11 Agustus 2018 | 10:28:41 WIB
Kondisi jalan yang rusak dan berdebu.

SABAKAUH (RIAUAIR.COM) – Dua hari berturut-turut terjadi kecelakaan lalu lintas, warga Kampung Selat Guntung di Jalan Lintas Pekanbaru-Sungai Pakning akhirnya ambil inisiatif melakukan penimbunan dan gotong royong.

Mereka menghimpun biaya sendiri dan tenaga untuk menutup lubang jalan yang sudah pernah makan korban jiwa itu.

Jumat (10/8/2018), warga beramai-ramai mengambil kerikil dari pinggir jalan dan menggunakannya untuk menutupi lubang menganga di badan jalan tersebut. 

 “Kita kasihan, kalau tidak kita timbun, takutnya nanti tempat ini dianggap angker. Dua hari berturut-turut kecelakaan, kemaren saya sangat kasian melihat pengendara sepeda motor kena serempet mobil di sini, mobil itu sepertinya nyuri jalan yang agak datar, hingga menyerempet motor, namun mobil itu langsung lari,” terang Yadi warga Selat Guntung.

Senada disampaikan Jailani, warga kampung Laksamana ini mengaku sering melihat laka di jalan itu. “Itu baju yang kemaren kecelakaan, sengaja dibuang di situ, banyak darahnya,” terang pemuda ini sambil menunjuk sebuah jaket yang tergeletak dipinggir jalan.

Ia berharap pemerintah segera tanggap, melihat kondisi jalan yang menjadi batas wilayah antara kampung Selat Guntung dan Laksamana ini sangat lah parah. Terdapat belasan titik lubang besar, lubang itu telah bergelombang. “Bukan cuma sepeda motor yang merasa payah, dapat debu, mobil juga kesulitan, tidak bisa milih bahagian mana badan jalan bahagian yang bagus,” ujarnya.

“Kami tidak ingin jalan ini disebut tempat angker, langganan kecelakaan. Semoga dengan perbaikan ini pengendara bisa lebih nyaman. Ini sifatnya sementara, pemerintah harus cepat memperbaiki,” ujarnya.

Kondisi ruas jalan Provinsi Riau lintas Pekanbaru-Sungai Pakning, tepatnya di Kampung Selat Guntung  ini memang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan dan rusak parah.

Kondisi ini sudah berlangsung beberapa bulan lalu. Nahkan sudah pernah dirapikan kembali. Namun, rusak lagi dan kondisinya makin tambah parah dan sudah beberapa kali memakan korban nyawa. 

Selama dua hari berturut-turut kecelakaan terjadi di titik yang sama, pengendara sepeda motor jatuh dan berlumuran darah. Di titik ini sebelumnya pernah terjadi laka maut, sebuah mobil pikap hilang kendali setelah menabrak lubang, mobil itu menghantam seorang pengendara sepeda motor hingga akhirnya menelan korban jiwa.

Masyarakat sekitar merasa tidak tega melihat banyak korban, mereka melakukan gotong royong menimbun, agar lubang tersebut tidak terlalu dalam dan pengendara bisa sedikit nyaman saat melintas. 

Mereka juga menanam sebatang pisang di tengah jalan agar pengguna kendaraan lebih berhati-hati dan pemerintah juga peduli dengan merawat aset yng di bawah pengawasan mereka.(R02)

Terkini