ASTAGA...Wanita dan Dua Bayinya Tinggal di Hutan Karet di Sikijang Pelalawan Ternyata Istri Kedua, Begini Kisahnya...

Selasa, 16 Oktober 2018 | 09:26:06 WIB
Wanita dan bayinya yang ditemukan warga tinggal di terpal plastik berlapis kardus di sebuah kawasan hutan karet di daerah Sikijang, Pelalawan.

BANDAR SEIKIJANG (RIAUSKY.COM)- Camat Badar Sekijang, Wasarman, menanggapi terkait foto dan informasi seorang ibu dan dua anaknya yang hidup memprihatinkan beredar di media sosial Facebook.

Informasi itu diviralkan akun FB bernama Narti Si Cwek Galak sejak 12 Oktober lalu.

Menurut Camat Wasarman, keterangan yang menyatakan si ibu dan dua anaknya tinggal di Desa Setia Budi tidak benar, karena tak ada nama tersebut di Kecamatan Bandar Seikijang.

Tapi yang lebih tepatnya yakni Desa Muda Setia, lokasi dimana keluarga tersebut mendirikan pondok darurat di tengah kebun karet dan dijadikan tempat tinggal.

"Mereka tidak pernah melapor ke RT, RW, perangkat desa maupun kecamatan. Kalau melapor, pasti mereka diperhatikan. Jadi tak betul kalau kita tak memperhatikan," beber Camat Wasarman Senin (15/10/2018).

Camat Wasarman, seperti dilaporkan tribunpekanbaru memerintahkan kepala desa dan perangkat lain ke lokasi tempat tinggal keluarga tersebut, setelah foto-fotonya diviralkan di FB.

Pihaknya juga telah memanggil pemilik akun FB Narti Si Cwek Galak untuk mengklarifikasi postingannya mengenai keluarga tersebut.

Berdasarkan tinjauan perangkat desa dan tim lain ke gubuk darurat tersebut, keluarga yang hidup memprihatinkan itu ternyata tak memiliki kartu identitas apapun seperti KTP, Kartu Keluarga, dan administrasi kependudukan lainnya.

Selain itu, perempuan dua anak itu merupakan istri kedua dari suaminya yang tidak kelihatan dalam foto-foto postingan FB.

"Istri tua suaminya itu ada di Desa Lubuk Ogung. Parahnya lagi si suami kerjanya minum-minum alkohol, padahal pekerjaannya hanya menyadap karet," tambah Wasarman.

Lantaran penghasilan yang tidak menetap sebagai penyadap karet liar, mereka tak sanggup membayar kontrakan rumah lagi.

Hingga pindah ke kebun karet milik warga dan membangun pondok darurat.

Sebagai solusi sementara, kata Wasarman, pihaknya membawa keluarga itu ke rumah persinggahan di Desa Muda Setia.

Kemudian memberikan bantuan berupa obat-obatan serta makanan yang diperlukan.

Sembari membuat identitas diri seperti KTP dan KK agar layak mendapat bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos).

Sebelumnya diberitakan seorang ibu dan dua anaknya yang hidup sebatang kara di Kabupaten Pelalawan viral di media sosial Facebook (FB) dua hari terakhir.

Keluarga mereka tinggal di sebuah gubuk yang berada di tengah kebun karet.

 

Foto-foto ibu dan dua anaknya yang hidup memprihatinkan itu pertama kali dibagikan akun FB bernama Narti Si Cwek Galak.

Akun ini membagikan foto-foto keberadaan perempuan yang belum diketahui namanya itu bersama dua anaknya yang masih balita.

Lokasinya berada di Desa Setia Budi Kecamatan Bandar Seikijang Kabupaten Pelalawan.

Dari foto-foto yang diunggah, tampak kondisi gubuk sangat memprihatinkan.

Tempat tinggal mereka hanya dari terpal bekas serta kardus yang disusun menyerupai rumah.

Pakaian serta perlengkapan makan dan memasak seadanya.

"Bagi yang mau membantu bisa memberikan apa yang bisa diberikan," tulis akun Narti pada keterangan foto.

Berdasarkan caption foto, awalnya pemilik akun FB itu bersama suaminya tidak sengaja melihat si ibu dengan membawa bayi masuk ke dalam hutan.

Kemudian mereka mengikutinya sampai ke gubuk yang dijadikan tempat tinggal.

Ia terkejut dan merasa sedih sekaligus prihatin melihat keadaan si ibu dan dua anaknya.

Satu anaknya berusia lima tahun dan satu lagi berusia lima bulan.

Namun suami si ibu atau ayah kedua balita itu tidak kelihatan dalam foto serta tak diterangkan dimana keberadaannya.

"Bayinya sangat membutuhkan perlengkapan bayi dan obat-obatan. Pusar bayi ini luka parah dan lagi sakit. Bubur bayi dan juga yang lain-lain," tambahnya di caption selanjutnya.

Akun FB Narti memposting foto-foto itu hingga tanggal 14 Oktober lalu.

Postingan pertama sudah dibagikan sebanyak 654 kali, mendapat komentar 652, dan like sebanyak 970.

Postingan selanjutnya juga mendapat respon puluhan kali dari para netizen.

Kebanyakan pritahin dengan kondisi si ibu dan dua anaknya.

Sebagian mempertanyakan alamat lengkapnya untuk menyalurkan bantuan.

Ada juga meminta untuk dilaporkan ke Dinas Sosial setempat.(R04/tribunpekanbaru)

Terkini