Rancang Wisata Premium, Gubernur NTT: Kalau Bisa yang Datang Orang Kaya Saja, Bosan Lihat yang Miskin

Jumat, 15 November 2019 | 07:38:38 WIB
Gubernur NTT Viktor B Laiskodat (Foto: detik.com)

RIAUSKY.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B. Laiskodat mengatakan bahwa wisatawan yang tak berduit atau bukan termasuk golongan orang kaya dilarang berwisata di NTT, karena kawasan wisata di NTT dirancang untuk menjadi destinasi wisata kelas premium.

"Oleh karena itu wisatawan yang miskin jangan datang berwisata ke NTT, karena memang sudah dirancang untuk wisatawan yang berduit," kata Viktor Laiskodat di Kupang, NTT, Kamis (14/11/2019).

Hal disampaikan Laiskodat saat memberikan kata sambutan dalam Festival Menipo di Kota Kupang yang dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan juga pejabat di daerah itu.

Orang nomor satu di NTT itu menambahkan seluruh wilayah di NTT memiliki keindahan alam dan atraksi budaya yang tak dimiliki oleh daerah lain di Indonesia, bahkan di dunia.

Belum lagi baru-baru ini NTT dinobatkan sebagai oleh situs perjalanan Lonely Planet sebagai destinasi terbaik di dunia dan menganjurkan wisatawan untuk berwisata ke NTT pada 2020.

"Hal ini menunjukkan bahwa kawasan wisata kita itu mahal. Oleh karena itu wisatawan yang datang harus kaya, kalau tidak berduit dan datang masih tawar-tawar suruh dia ke daerah lain saja. Tolong mereka dikirim ke Jakarta, Bali, atau Lombok sajalah," ujar Laiskodat.

Terkait dengan wisatawan miskin dan kaya tersebut, sudah dia sampaikan juga ke Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

"Saya sampaikan ke Presiden bahwa kalau wisatawan miskin datang, kami di NTT itu banyak sekali yang miskin, jadi kami bosan. Kalau bisa datang yang kaya-raya saja, yang berduit saja, kami bosan lihat yang miskin-miskin," ujar Laiskodat.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa NTT itu kecil dan indah, karena keindahannya itu mahal dan sulit dicari. Karena kecil juga, lanjutnya, harus dijaga bersama dan dikembangkan secara bersama-sama sehingga menjadi besar. (R02)

Sumber: Antara, Bisnis

Terkini