Kisah Pramugari Ini Bikin Ustad Adi Hidayat Menangis Saat Beri Tausyiah, Siapa Dia?

Sabtu, 23 Mei 2020 | 23:42:13 WIB
Ustad Adi Hidayat menangis saat menyampaikan ceramah. Sumber Foto: merdeka.com

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Ustaz Adi Hidayat dikenal sebagai salah satu pemuka agama di Indonesia. Melalui dakwahnya, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan nilai-nilai Islam pada kaum Muslimin.

Ustaz Adi Hidayat juga tak henti-hentinya mengingatkan para jemaahnya untuk menjauhi maksiat. 

Hal ini lantaran kita tidak tau akan meninggal dalam keadaan husnul khotimah (akhir yang baik) atau su'ul khotimah (akhir yang buruk).

Ustaz Adi Hidayat lantas menceritakan kisah meninggalnya pramugari yang membuatnya iri. Bahkan, Ustaz Adi sampai meneteskan air matanya saat menceritakan kisah tersebut.

Berikut ulasan lengkapnya.

Ikut Kajian Ustaz Adi Hidayat

Melalui unggahan channel Youtube 'Audio Dakwah', Ustaz Adi Hidayat menceritakan kisah meninggalnya seorang pramugari. Pramugari tersebut sempat mengikuti kajiannya sebelum akhirnya meninggal dunia.

"Satu kali di majelis ta'lim ini, bergabunglah seorang perempuan, dia pramugari. Ta'lim pertama ada, ta'lim yang kedua tidak ada. Kemudian di bulan berikutnya, teman-teman di belakang ada yang menangis," kata Ustaz Adi Hidayat menceritakan.

"Saya bilang kenapa menangis, ustaz kawan kita yang baru bergabung itu sedang sakit, dirawat dan dikabarkan sedang kritis. Kena kanker dia. InsyaAllah kita doakan nanti setelah selesai," lanjutnya.

"Begitu di pertengahan kajian, agak makin kencang nangisnya. ternyata kawan kita tadi sudah dipanggil oleh Allah SWT. Kita doakan pada Allah SWT dan malamnya, malam Jumat Masya Allah," pungkasnya.

Mendengar kabar meninggalnya pramugari tersebut, Ustaz Adi Hidayat dan para jemaah lantas bertakziah ke rumahnya. Ustaz Adi menceritakan tentang sakit yang sempat diderita oleh pramugari tersebut.

"Kami datang ke rumahnya untuk bertakziah, dan MasyaAllah apa yang terjadi. Baru ikut ta'lim pertama kali, diberi sakit oleh Allah SWT. Saking sayangnya Allah SWT pada perempuan ini, dipenghujung masa hidupnya dia mau berubah, kemudian dia mau ikut ta'lim. Dia kenakan hijabnya dengan baik, dikasih sakit oleh Allah," kata Ustaz Adi Hidayat.

"Sakit ini cuma pengantar saja pada kematiannya. Di rawat di rumah sakit. Diisolasi dari manusia," lanjutnya.

"Bukankah saat sakit banyak beristighfar kepada Allah? Dia beristighfar, dia bertaubat kepada Allah, dalam keadaan taubatnya tidak diberi kesempatan. Kalau dalam bahasa manusia enggak sembuh? Bukan," imbuhnya.

"Dalam bahasa yang lain di isolasi agar tidak bercampur dengan manusia pada umumnya. Karena dosanya sudah terampuni. Ditutup oleh Allah supaya lisannya tidak berkata maksiat lagi, supaya matanya tidak melihat yang haram lagi, dijaga di situ sampai wafat. Kembali kepada Allah SWT dalam keadaan husnul khotimah," pungkasnya.

Dikelilingi Orang Saleh

Ustaz Adi Hidayat juga menjadi saksi bahwa saat pramugari tersebut meninggal, ia dikelilingi oleh orang-orang yang saleh.

"Maka malamnya, siapa yang datang? orang-orang saleh. Saya jadi saksi saat itu. Demi Allah saya jadi saksi. Yang datang teman-teman ta'lim nya. Teman-teman seprofesinya belasan tahun dia berkarier enggak ada yang dateng, satu dua karangan bunganya. Yang datang teman-teman perempuannya yang saleh, suami-suaminya," kata Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat juga menceritakan bahwa pramugari tersebut meninggal pada malam Jumat.

"Malam Jumat, Masya Allah dikuburkan dalam keadaan baik, yang datang orang-orang baik, anaknya berubah jadi baik," ungkap Ustaz Adi Hidayat.

Menceritakan kisah meninggalnya pramugari membuat Ustaz Adi Hidayat meneteskan air mata. Ia mengatakan bahwa dirinya iri dengan pramugari tersebut.

"Kalau Allah sudah berkenan menjadikan seseorang berubah menjadi lebih baik, saya katakan, saya iri pada perempuan ini. Iri saya. Saya masih hidup sampai sekarang. Masih terbuka perbuatan untuk berbuat maksiat," ujar Ustaz Adi Hidayat sambil meneteskan air matanya.

"Perempuan ini Masya Allah. Mungkin dipandang sebelah mata oleh orang lain, tapi hidupnya husnul khotimah dengan izin Allah SWT," imbuhnya.

Ustaz Adi Hidayat lantas memberikan pesan untuk para jemaahnya untuk menjauhi maksiat. Hal ini karena kita tidak tau akan meninggal dalam keadaan husnul khotimah (akhir yang baik) atau su'ul khotimah (akhir yang buruk).

"Kita tidak tau siapa yang akan wafat dalam keadaan husnul khotimah atau su'ul khotimah. Oleh karena itu antum harus hati-hati," kata Ustaz Adi Hidayat.

"Kalau antum satu kali teringat untuk berbuat maksiat, bayangkan pada saat itu antum akan meninggal dunia. Maka itu akan lebih mudah membuat diri kita untuk bertaubat," pungkasnya.(R04)

 

Sumber Berita: merdeka.com

 

Terkini