Indonesia Akan Alami Kontraksi Ekonomi Dalam Dua Kuartal Beruntun, Faisal Basri Sebut Resesi Suatu Keniscayaan, Tapi...

Ahad, 20 September 2020 | 21:46:10 WIB
Ekonom UI, Faisal Basri.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Ekonom senior Faisal Basri menilai perekonomian Indonesia akan menghadapi resesi ekonomi alias kontraksi perekonomian dalam dua kuartal beruntun.

Hal ini disampaikan Faisal dalam webinar Kelompok Studi Demokrasi Indonesia bertajuk Strategi Menurunkan Covid-19, Menaikan Ekonomi, Ahad (20/9/2020). Resesi, katanya, hanya tinggal menunggu waktu.

"Resesi sudah merupakan keniscayaan, tapi ekonomi kita tidak separah negara lain. Kita tinggal secara waktu tunggu resesi. Tapi resesi kita sangat dangkal, naiknya lebih cepat," kata Ekonom Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini.

Resesi ini tak lain disebabkan dari dampak pandemi Covid-19 yang menghantam hampir seluruh sektor usaha. Indonesia, sebagai negara yang pertumbuhan ekonominya sebagian besar masih dikontribusi oleh konsumsi rumah tangga dan investasi menghadapi tantangan agar pandemi dapat segera dikendalikan.

"Covid-19 jadi sumber utama ketidakpastian. Jika Covid dikenalikan, masyarakat tidak akan kurangi belanja, sekarang, masyarakat gak mau belanja karena takut," paparnya.

Sebelumnya, pada kuartal kedua tahun ini, mengacu data Badan Pusat Statistik, ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar 5,32%. Kontraksi ini menjadi yang terendah sejak triwulan pertama 1999 di mana perekonomian Indonesia minus 6,13%.

Ramalan mengenai resesi juga disampaikan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 akan terkontraksi atau minus 1%.

"Perekonomian Indonesia diperkirakan akan mengalami kontraksi 1,0% tahun ini di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), sebelum naik kembali ke tingkat pertumbuhan 5,3% pada tahun 2021," kata Direktur ADB untuk Indonesia, Winfried Wicklein.

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani juga mengingatkan akan kontraksi ekonomi di kuartal III-2020. Meski tidak sedalam kuartal II, tapi ia menilai masih terus diwaspadai.

"Kontraksi ekonomi Indonesia di tahun 2020 ini di kuartal kedua kemungkinan masih akan berlangsung, dari sisi kuartal ketiga meskipun suasana kuartal ketiga mungkin relatif lebih baik dari kuartal kedua tersebut," ujarnya di Gedung DPR RI.(R04)

 

Sumber Berita: cnbcindonesia.com

Terkini