PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Pekanbaru mencatatkan daerah di Provinsi Riau yang mengalami angka inflasi paling tinggi di Provinsi Riau sepanjang bulan November 2024, .dengan besaran 0,46 persen.
Sementara Kota Tembilahan menjadi daerah dengan angka inflasi terendah yakni sebesar 0,26 persen.
Ekspose angka inflasi tersebut diumumkan dalam High Level Meeting TPID Se Prov. Riau Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. di Ruang Melati Lantai III Kantor Gubernur Riau, Selasa, (10/12/ 2024) siang tadi.
Dalam rapat yang dipimpin Penjabat Sekda, Taufik Oeman Hamid juga Asisten II M Job Kurniawan itu juga dipaparkan Kabupaten Kampar juga mengalami inflasi bulanan sebesar .0,43 persen, serta Kota Dumai sebesar 0,45 persen.
Sementara itu, Provinsi RIau juga masih mengalami inflasi cukup dalam yakni 0,43 persen.
Adapun untuk inflasi secara year on year, tertinggi terjadi di Kota Tembilahan yakni sebesar 2,32 persen. Sedangkan terendah terjadi di Kabupaten Kampar yakni sebesar 0,34 persen.
Adapun kabupaten kampar, dalam hitungan year on year mengalami inflasi sebesar 0,34 persen, Kota Pekanbaru sebesar 0,91 persen, Dumai sebesar 1,64 persen serta Provinsi Riau sebesar 0,87 persen.
Meski terbantu dengan angka inflasi yang terjadi di Kota Dumai, namun, kondisi tersebut belum mampu mengangkat inflasi di Provinsi Riau sesuai dengan angka ideal yang ditetapkan pemerintah yakni 2,5 plus minus 1.
''Untuk Kota Dumai, angka inflasinya meski cukup tinggi, namun, masih cukup baik, karena masih berada dalam rentang 2,5 plus minus 1,'' ungkap Asisten II Sekdako Pekanbaru M Job Kurniawan.
''Kita memang tidak mengharapkan inflasi itu berlangsung tinggi, namun juga tak ingin terjadi deflasi yang terlalu dalam. Yang menjadi tugas kita bersama adalah bagaimana mengendalikan inflasi hingga mencapai standar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,'' lanjut dia lagi.
Sementara itu, Penjabat Sekdaprov Riau, Taufik OH berharap dengan momen Natal dan Tahun Baru ini, akan mampu meningkatkan daya beli masyarakat terhadap komoditas kebutuhan harian, khususnya pangan.
''Karena dengan meningkatnya daya beli, tentunya akan mampu mendongkrak penjualan terhadap komoditas pangan yang tentunya akan mampu menggerakkan roda perekonomian di tingkat petani,'' jelas Taufik.(R04)