Pemko Apresiasi Lomba Pildacil dan Tahfidz Cilik yang Digelar Pengurus Masjid Agung Paripurna Ar Rahman

Kamis, 13 Maret 2025 | 15:18:10 WIB

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pengurus Masjid Paripurna Agung Ar-Rahman Kota Pekanbaru melaksanakan Lomba Pemilihan Da’i Cilik (Pildacil) dan Tahfidz Cilik, Rabu (12/3/2025).

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan sebagai bagian dari upaya memperkuat syiar Islam dan memperkaya aktivitas dakwah di masjid.

Apresiasi disampaikan Walikota Pekanbaru, H Agung Nugroho melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdako Pekanbaru, Masykur Tarmizi S.STP M.Si saat menghadiri acara.

Masykur menegaskan bahwa Masjid Agung Ar-Rahman telah menjadi rujukan bagi masjid-masjid lainnya dalam pengelolaan serta penyelenggaraan program keislaman.

“Kegiatan ini tidak hanya menyemarakkan ramadan, tetapi juga membuka peluang bagi masjid untuk terus aktif di luar bulan suci dengan berbagai program yang bermanfaat,” ucapnya.
 

Menurutnya, pemerintah kota Pekanbaru juga optimis bahwa dengan kepengurusan masjid yang baru, sinergi antara pemerintah, ulama, dan masyarakat kian erat.

“Ketika kolaborasi ini berjalan baik, saya yakin Pekanbaru bisa menjadi kota yang lebih baik, mewujudkan visi sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujar Masykur.

"Pemerintah optimistis bahwa program-program berbasis pendidikan dan dakwah ini dapat membawa perubahan positif bagi generasi muda Pekanbaru,” tutupnya.

Ketua Harian pengurus Masjid Paripurna Agung Ar-Rahman kota Pekanbaru DR Muhammad Subli mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk membangun keberanian dan kecintaan anak-anak terhadap dakwah dan Al-Qur’an.

Kegiatan ini menurutnya, diperuntukkan bagi anak-anak usia 7 hingga 12 tahun ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk berlatih berbicara di depan umum serta mengasah kemampuan menghafal Al-Qur’an.

“Ajang ini diikuti oleh peserta dari berbagai sekolah di Pekanbaru, tanpa dipungut biaya sepeser pun. Para peserta akan berkompetisi dalam dua kategori utama, yakni lomba pidato dai cilik (Pildacil) dan lomba tahfidz cilik Juz Amma. Mereka yang berhasil meraih peringkat terbaik akan mendapatkan penghargaan hingga enam besar, termasuk tiga kategori juara harapan,” ujar M Subli.

Subli juga menjelaskan bahwa perlombaan ini tidak sekadar menilai kemampuan berbicara, tetapi juga menitikberatkan pada penguasaan materi, ekspresi, dan intonasi.

“Ketika peserta berbicara tentang syukur, maka seluruh isi pidatonya harus sesuai dengan tema tersebut. Selain itu, ekspresi wajah harus mendukung pesan yang disampaikan. Jika membahas tentang neraka, ekspresi yang ditunjukkan harus mencerminkan kesedihan, bukan kegembiraan. Intonasi suara juga menjadi salah satu aspek penilaian utama,” jelasnya.

“Setiap peserta diberikan waktu maksimal tujuh menit untuk menyampaikan materi dakwah mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih anak-anak agar berani tampil di depan umum serta lebih peka terhadap lingkungan sosial mereka,” tutupnya.

Terkini