HABIS BACOK ARIT DAN PARANG ke Kepala dan Dada Sahabatnya, Pemuda Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri..

Senin, 07 November 2016 | 04:53:57 WIB
Ilustrasi korban tewas dibacok.

SIMALUNGUN (RIAUSKY.COM)- Pembunuhan tragis terjadi di Sumatera Utara. Riki Pradana (18)  warga Dolok batu Nanggar, Simalungun tewas setelah dihunjam parang dan arit oleh sahabatnya, Dedi (28).

Tragisnya lagi, pelaku yang merupakan sahabat korban, diduga karena takut, juga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Peristiwa menggemparkan warga Kecamatan Dolok Batu Nanggar itu terjadi di Huta III Songal, Nagori Bahtobu, tepatnya di depan rumah Muhammad Sarifuddin, berjarak 100 meter dari rumah korban, Jumat, 4 Nopember 2016 sekitar pukul 21.30 WIB.

Saat itu Riki yang berstatus pelajar SMK itu sedang duduk santai bermain gitar bersama lima temannya. Tak lama kemudian, pelaku Dedi (28) datang ke lokasi dengan mengendarai sepedamotornya.

Begitu sampai di sana, pelaku tak banyak bicara. Ia langsung memarkirkan sepedamotornya di hadapan korban.
Selanjutnya Riki yang semula bercanda gurau dengan teman-temannya, beranjak dari tempat duduknya. Maksudnya adalah hendak menggeser sepeda motor miliknya karena dia berniat pergi ke warung untuk membeli sesuatu.

Saat itulah peristiwa naas itu terjadi. Riki yang sedang menggeser sepeda motor dan posisinya membelakangi, langsung didatangi Dedi.

Yang bikin kaget teman-teman korban, di tangan Dedi sudah ada sebilah arit. Diduga senjata tajam itu sudah dipersiapkan dan dibawanya dari rumah.

Selanjutnya, tanpa sepatah kata pun, Dedi langsung mengayunkan arit itu ke kepala Riki.

Pada beberapa bacokan, Riki sempat menangkis, sehingga jari-jari tangannya nyaris putus. Setelah itu, pelaku kemudian mengayunkan kembali aritnya secara membabibuta hingga kepala korban mengalami luka bacokan yang cukup parah dan nyaris hancur.

Kesadisan pelaku tak berakhir sampai di situ. Pelaku juga membacokkan parang yang diduga sudah dipersiapkan dan juga dibawanya.

“Belum puas juga dia setelah membacokkan arit. Dia juga menusukkan parang yang ada di tangannya ke bagian dada Riki,” ujar Sumarni, bibi korban menceritakan apa yang didengarnya dari warga.

Tak hanya di dada, parang juga dibacokkan ke bagian punggung korban secara membabibuta. “Padahal saat itu Riki sudah terjerembab di tanah dan tertimpa sepeda motornya yang tadinya hendak digeser,” katanya sedih.

Tak lama kemudian, setelah melihat korban tak berdaya, pelaku langsung melarikan diri dengan mengendarai sepedamotornya.

Berselang tiga puluh menit kemudian atau sekira pukul 22.00 WIB, Sumarni yang juga Pangulu Bah Tobu datang ke tempat kejadian setelah mendapat informasi dari warga.

Selanjutnya dia langsung membawa korban ke RS Horas Insani. “Tapi karena luka yang dideritanya cukup parah, pihak rumah sakit menyarankan agar korban dirujuk ke RSUD Dr Djasamen saragih Pematangsiantar,” jelasnya.

Namun sayang, saat mendapatkan perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr Djasamen Saragih sekitar pukul 00.30 WIB pada Sabtu, 5 Nopember 2016, nyawa korban tak tertolong. Riki pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Kengerian tidak hanya cukup sampai di sana. Warga yang sempat merah terhadap perbuatan Ded langsung melakukan pencarian ke rumah pelaku.

Ratusan orang melakukan sweeping tempat tinggal pelaku. namun, pelaku tak ditemukan. Warga berhsil menemukan sepeda motor pelaku dan motor itu pula yang kemudian menjadi ajang kemarahan warga.

Mereka membakar sepeda motor pelaku. Tak berselang beberapa lama, aparat kepolisian datang dan melaporkan kalau pelaku sudah ditemukan, namun dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi.

Dedi ditemukan tewas tergantung di sebatang pohon aren yang terletak di belakang rumahnya.

Hingga saat ini, penelusuran terhadap kasus pembunuhan dua sahabat ini masih diusut oleh aparat kepolisian. Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan oleh aparat. (R01/rpg)

Terkini