SIMALUNGUN (RIAUSKY.COM)- Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Dedi Setiawan (28) terhadap sahabatnya, Riki Pradana (18) membuat heboh Simalungun.
Ratusan massa yang merasa tidak terima atas pembacokan yang dilakukan terhadap Riki melakukan sweeping dan melakukan pencarian terhadap Dedi Setiawan.
Massa bahkan sampai melakukan pembakaran terhadap sepeda motor milik Dedi yang ditemukan di depan rumahnya. Aksi mereka baru mereda setelah sejumlah aparat kepolisian menemukan jasad Dedi tergantung di Pohon Aren yang terletak di belakang rumahnya.
Mengapa warga begitu marah? itu dilakukan karena aksi pembunuhan yang dilakukan Dedi terhadap korban, Riki demikian sadis.
Selain dilakukan di depan sejumlah kerabat korban, tindakan pembunuhan yang dilakukan Dedi juga brutal. Dia menggunakan arit dan menghunjamkannya ke tubuh korban hingga korban mengalami luka-luka cukup parah.
Pada beberapa bacokan, Riki sempat menangkis, sehingga jari-jari tangannya nyaris putus. Setelah itu, pelaku kemudian mengayunkan kembali aritnya secara membabibuta hingga kepala korban mengalami luka bacokan yang cukup parah dan nyaris hancur.
Parahnya, arit yang dibacokkan pelaku itu juga menancap dan tertinggal di leher korban.
Kesadisan pelaku tak berakhir sampai di situ. Pelaku juga membacokkan parang yang diduga sudah dipersiapkan dan juga dibawanya.
“Belum puas juga dia setelah membacokkan arit. Dia juga menusukkan parang yang ada di tangannya ke bagian dada Riki,” ujar Sumarni, bibi korban menceritakan apa yang didengarnya dari warga.
Tak hanya di dada, parang juga dibacokkan ke bagian punggung korban secara membabibuta. “Padahal saat itu Riki sudah terjerembab di tanah dan tertimpa sepeda motornya yang tadinya hendak digeser,” katanya sedih.
Tak lama kemudian, setelah melihat korban tak berdaya, pelaku langsung melarikan diri dengan mengendarai sepedamotornya.(R01/rpg)