Punya 27.000 PSK dan Ribuan Tempat Pijat Enak, Kota di Asia Ini Jadi Surga Hidung Belang, Mau..?

Sabtu, 18 Februari 2017 | 05:05:09 WIB

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- "Orang-orang baik pergi ke surga, orang jahat pergi ke Pattaya". Tulisan itu merupakan slogan populer di t-shirt sebagai kritikan untuk para wisatawan.

Hal itu juga mengartikan bahwa ada banyak orang yang dikategorikan jahat yang berkunjung ke tempat yang di tulis di situ.

Dilansir dari Mirror, setiap tahunnya lebih dari satu juta wisatawan dataang berkunjung ke Thailand yang dikenal sebagai ibukota seks di dunia. Kebanyakan pria tertarik ke sana dikarenakan satu hal saja.

Pattaya dilaporkan memiliki 27.000 wanita tuna susila. Jumlah itu kurang lebih diartikan ada satu untuk setiap lima orang yang tinggal secara permanen di kota yang terletak di pantai timur itu.


Tempat wisata itu dikenal buruk dan diistilahkan dengan "lampu merah" terbesar di dunia.

Di sepanjang kawasan itu dipagari dengan klub-klub seks dan bar.

lampu-lampu neon di tempat itu menjanjikan pertunjukan seks, pole-dancing, minuman murah dan lain sebagainya.

Perempuan Thailand terlihat Berpakaian minim. Wajahnya putihnya dibalut dengan make-up.

Mereka menawarkan pijatan untuk setiap pria yang lewat di sisi jalan.

Sebenarnya prostitusi ilegal di Thailand, tetapi hukum yang ada diabaikan dan karena ada kelimpahan dari pelacuran.

Kota ini telah disamakan layaknya Sodom dan Gomorah zaman modern.

Pattaya sendiri memiliki lebih dari 1.000 bar dan panti pijat.

Sebagian besar kedok itu merupakan tempat pelacuran yang ilegal.

Tetapi wajah perdagangan seks di kota ini menghadapi masa depan yang tak menentu.

Tahun lalu menteri pariwisata wanita pertama Thailand mendorong untuk membasmi wisata seks dan menciptakan kembali citra negara sebagai tujuan yang ramah akan perempuan. Lebih dari satu juta orang mengunjungi kota ini setiap tahun.

Pekan ini polisi menggerebek sebuah rumah bordil ilegal ilegal tepat pada Hari Valentine. Dari lokasi ditangkap seorang pengunjung Inggrisyang diduga sering ke tempat itu.

Pria kurang beruntung itu ditangkap dengan kondisi celana melorot di ruang belakang bersama seorang penari muda.

Petugas menyerbu klub ilegal itu dan menggedor setiap pintu ruang pribadi yang ada di belakang.

Saat penggerebekan mereka juga menemukan seorang pria tua berumur 62 tahun yang terkejut dan melompat untuk meraih handuk yang digunakan menutupi dirinya.


Mereka yang terlibat dalam perdagangan seks mengatakan hal itu menguntungkan perekonomian negara dengan menarik jutaan pengunjung yang diperlengkapi dengan segenggam uang tunai.

Namun polisi telah meningkatkan pengamanan di rumah bordil mengingat kekhawatiran adanya pekerja seks di bawah umur dan perdagangan manusia.

The Human Help Network Foundation Thailand telah memperingatkan tunawisma terkhusus anak-anak sangat beresiko tereksploitasi.(R04/tribunpekanbaru)

Terkini