LEDAKAN BOM DI ROHUL, 1 Tewas 5 Luka-luka, TNI AU Akui Lalai dan Siap Bertanggung Jawab

Kamis, 20 Juli 2017 | 17:35:56 WIB
TNI AU saat Konfrensi Pers di Kantor Camat Rambah Samo Rohul.
PASIRPANGARAIAN (RIAUSKY.COM) - Ledakan yang diduga bom  yang terjadi dan menewaskan satu orang dan 4 luka parah, di samping rumah kontrakan dekat lapangan bola SMKN 1 Rambah Samo, RT 1 RW 2 Dusun Karya Bakti, Desa Rambah Utama, Rambah Samo, Rokan Hulu (Rohul), Riau, Kamis siang, 20 Juli 2017, diakui oleh TNI AU sebagai kelalaian pihaknya.
 
Dalam konferensi Pers yang digelar TNI AU di kantor Camat Rambah Samo, Kamis Sore (20/7/2017) Direktur Latihan Paskhas TNI AU Marsekal Pertama Yudi Bustami didampingi Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto dan Camat Rambah Samo Drs Zulbahri.
 
Menurut Marsekal Pertama Yudi Bustami, penyebab dari ledakan merupakan kelalaian dari anggotanya yang belum maksimal melakukan sterilisasi pasca latihan terakhir yaitu serangan fajar pukul 05:30 WIB.
 
“Ledakan itu mengakibatkan saudara Wanda meninggal dunia, dan Heru, Anto, Asep Sopian, Yudi Wiharjo serta seorang wanita atas nama Reni Cahyati mengalami luka,” ujar Marsekal Pertama Yudi Bustami kepada awak media.
 
“Kami mempelajari dan menyelidiki penyebab kejadian di TKP bersama Polres Rohul. Didapatkan kesimpulan bahwa penyebab ledakan tersebut memang kelalaian dari anggota saya, satu rangkaian TNT (bahan peledak), yang secara tidak sengaja meledak ditangan korban,” ungkap Marsekal Pertama Yudi Bustami.
 
Diakuinya, pada saat latihan terakhir yaitu serangan fajar pada pukul 05:30 WIB, Setelah pasukan berkonsolidasi di Bandara Tuanku Tambusai, pihaknya berencana menyelesaikan tugas, sesuai ketetapan akan dilakukan penyisiran di lokasi latihan, namun belum sempat dilaksanakan penyisiran telah terdengar ledakan.
 
 
Dijelaskanya, kronologis Kejadian ledakan itu bermula, dari ditemukannya amunisi (TNT) oleh saudara Fahmi menantu dari Pak Ujun, setelah saudara Fahmi menemukan TNT, yang bersangkutan menyampaikan ke mertuanya (pak Ujun), lalu mertuanya memerintahkan untuk membuangnya saja karena berbahaya.
 
Namun,  hal itu membuat si Fahmi takut dan menyimpan diteras rumahnya, lalu si Fahmi beristirahat dan tertidur, kemudian datang saudara wanda, sambil berbincang dengan temannya dan melihat barang itu. 
 
Pak Ujun pun sudah mengingatkan bahwa barang itu berbahaya, namun wanda mengatakan “biar saya amankan, untuk cari ikan di laut” dan bapak ujun masuk ke rumah, dan beberapa saat terjadi ledakan tersebut.
 
“Setelah mengetahui ciri ciri dari bahan yang meledak, itu dari tim kami “demolisi”,” ungkap Marsekal Pertama Yudi Bustami.
 
“Kami bertangung jawab maksimal, terhadap keluarga yang ditinggalkan, terhadap korban yang luka,”Jelas Marsekal Pertama Yudi Bustami.
 
Ditegaskanya, terhadap anggota yang lalai akan ditindak tegas semana mestinya sesuai hukum militer, juga korban dirawat terbagi di RSUD Rohul dan RS Surya Insani. “Santunan belum kita tentukan, yang pastinya maksimal,” kata Yudi. (R19)

Terkini