PISTOL BUKAN MILIK AZIS, Dua Permintaan Ini Diduga Jadi Awal Malapetaka Terbunuhnya Indria Kameswari

Selasa, 05 September 2017 | 00:39:07 WIB
Indria Kameswari dan suaminya Muhammad Azia alias Abdul malik Azis.

BOGOR (RIAUSKY.COM) - Teka-teki penyebab Muhammad Azis (40) membunuh istrinya, Indria Kameswari (39), mulai terungkap.  Kakak kandung AM, Siti Nuraeni (43), mengatakan Indria kerap mengancam akan membunuh AM.  

"Adik saya AM selalu diancam akan dibunuh oleh istrinya, karena dirinya (Indria) merupakan aggota BNN dan mempunyai senjata," kata Nuraeni saat ditemui Tempo di Kepolisian Resor Polres Kabupaten Bogor, Senin, 4 September 2017.

Menurut Nuraeni, Indria merupakan sosok yang materialistis. Selama lima tahun menikah, ujar Nuraeni, AM sering diancam Indria akan diceraikan jika tidak memberikan rumah mewah dan mobil mewah.

"Adik saya sering diporotin oleh Indria. Dia selalu minta mobil dan rumah mewah. Kalau tidak bisa, maka korban minta agar adik saya menceraikannya," kata Nuraeni.

Setiap Indria meminta agar pelaku menceraikannya, ujar Nuraeni, kerap mengungkapkan ucapan bahwa banyak pejabat BNN dan kepolisian yang menyukainya.

"Korban sering mengancam dengan kata-kata jika dirinya merupakan PNS BNN yang di belakangnya banyak pejabat kepolisian yang suka padanya," ucap Nuraeni.

Nuraeni mengatakan, sebelum peristiwa pembunuhan, AM sempat pulang ke rumahnya di Tanjung Priok pada Kamis malam, 31 Agustus 2017. "Dia datang pas malam takbiran Idul Adha. Saat itu dia datang ke rumah kami yang di Jakarta untuk mengambil sertifikat rumah orang tua kami," kata Nuraeni.

Namun, kata Nuraeni, keluarga tidak bersedia menyerahkan sertifikat tanah dan rumah orang tuanya itu. “AM pun pergi,” kata Nuraeni.

Indria Kameswari

Keesokan harinya, saat Idul Adha, Nuraeni yang sedang sibuk mengurusi pemotongan hewan kurban di masjid dekat rumahnya, didatangi petugas kepolisian. "Polisi memberitahu kalau Indria tewas dibunuh oleh suaminya, adik saya," ujar Nuraeni.

Siti Nuraeni (40), kakak AM mengatakan, tindakan yang dilakukan adiknya itu karena membela diri.

Selama ini kata Siti, adiknya kerap menerima perlakuan kasar dan ucapan tidak mengenakan dari istrinya, IK.

"Adik saya itu suka cerita, dia (AM -red) sering banget dipukul sama istrinya. Malahan, adik saya pernah sampai memar-memar dibagian kepalanya dan sudah divisum," kata Siti Nuraeni sambil menunjukkan bukti bekas visum di Mapolres Bogor, Senin (4/9/2017).

Menurutnya, perlakuan kasar yang kerap terima AM sudah berlangsung sekitar 5 tahun sejak mereka berdua menjalin rumah tangga.

Indria kata Siti adalah janda, sedangkan AM duda.

Lebih lanjut kata Siti, perilaku kasar yang dilakukan IK dipicu keinginan wanita itu yang belum bisa dipenuhi oleh AM.

"Bu Indria itu minta mobil sama rumah mewah ke adik saya sampai ngamuk-ngamuk, pernah mukulin juga ngancem mau bunuh adik saya pakai pistol," kata dia.

Kendati demikian, Nuraeni menyampaikan permohonan maafnya jika nantinya AM terbukti bersalah dimata hukum.

"Kami atas nama keluarga juga memohon maaf kepada BNN. Tolong polisi juga berlaku adil, sebab ini masalah pribadi antara adik saya dan istrinya," katanya.

Siti mengaku, terakhir berkomunikasi dengan adiknya Kamis (31/8/2017). Saat itu AM ke Warakas untuk mengambil sertifikat rumah ibunya.

Indria kameswari saat ditemukan tergeletak di tempat tidur di dalam rumahnya.

"Kami keluarga minta maaf atas kejadian ini. Bahwa Indria sudah meninggal dunia benar. Tapi kejadian ini bukan direncanakan tapi spontan karena adik saya diperlakukan istrinya seperti binatang," katanya.

Pihak keluarga juga meminta agar kasus ini tak ditutupi, termasuk siapa pemilik pistol yang ada dirumah kontrakan Indria. 

"Adik saya tak punya pistol. Kalau benar bu Indria meninggal dunia karena tembakan peluru, maka harus dicari siapa pemilik pistol dan kenapa bisa ada dirumah kontrakan adik saya,”katanya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak keluarga Indria Kameswari terkait tudingan dari keluarga AM.(R04)


Sumber Berita: Tempo dan Tribunbogor

Terkini