BOGOR (RIAUSKY.COM) - Kisah hidup Indria Kameswari masih terus menjadi perbincangan masyarakat walaupun sudah seminggu peristiwa pembunuhan yang dilakukan suaminya Mochamad Akbar (MA) alias Abdul Malik Aziz.
Namun demikian, pemberitaan mengenai pegawai Balai Diklat Badan Narkotika Nasional (BNN), Indria Kameswari (38) masih menghiasi sejumlah media tanah air.
Indria Kameswari tewas usai ditembak di bagian punggung di rumah kontrakannya di perumahan River Valley, Bogor, Jawa Barat, pada Hari Raya Idul Adha, Jumat, (1/9/2017).
Motif pembunuhan Indria Kameswari diduga kuat karena masalah rumah tangga. Baik keluarga Mochamad Akbar maupun keluarga Indria saling memberikan pembelaan terhadap pihak masing-masing.
Kakak kandung MA, Siti Nuraeni menyebut Indria sebagai seorang istri yang banyak maunya, arogan, dan berani bertindak kasar terhadap suami.
Bahkan Siti sempat mendatangi Mapolres Bogor, Senin (4/9/2017), membawa hasil visum bukti kekerasan yang dilakukan Indria Kameswari terhadap MA.
Siti juga menjelaskan dirinya mempunya bukti lain berupa rekaman percakapan saat Indria dan suaminya itu sedang bertengkar.
Namun segala penjelasan kakak kandung Mochamad Akbar itu begitu bersebrangan dengan penuturan sejumlah tetangga, Kepala Balai Diklat BNN Bogor, dan keluarga Indria Kameswari.
Pihak-pihak tersebut menyebut Indria Kameswari merupakan pribadi yang sopan, ramah, dan tidak se-arogan yang dijelaskan Siti Nuraeni.
Selain mengungkapkan bagaimana perilaku Indria kepada MA, Siti juga menuturkan sosok Indria yang pernah menjanda empat kali sebelum akhirnya memutuskan menikah dengan Mochamad Akbar.
Sayangnya hal tersebut kembali dibantah pihak keluarga Indria Kameswari.
Seorang kerabat Indria yang tidak ingin disebutkan identitasnya menjelaskan almarhumah hanya menikah sebanyak tiga kali.
Dengan kata lain Mochamad Akbar merupakan suami ketiga Indria.
"Kalau saudara disebut janda empat kali terserah, mana datanya. Yang sebetulnya dia (Akbar) yang ketiga," tegasnya, dikutip dari Tribunnews.
Lebih lanjut ia menjelaskan Indria dinikahi seorang dokter kelahiran Aceh pada tahun 2001.
Dari pernikahan tersebut, Indria dikaruniai seorang putra bernama Bibran yang sekarang berusia 16 tahun dan duduk di bangku SMA.
"Awalnya mereka teman kuliah, pacaran saat kulih dan berjodoh sampai menikah," tambahnya.
Namun bahtera rumah tangga Indria dan suami dokternya itu harus kandas di tahun ketujuh.
"Karena satu dan lain hal, papanya Bibran harus kembali tugas ke Aceh. Entah kenapa akhirnya mereka cerai," ujarnya.
Usai bercerai Indria kemudian menjalin asmara dengan seorang pria lain. Rumah tangga Indria dengan pria kedua ini tidak banyak yang mengetahui.
Pasalnya mereka menikah dan bercerai dalam waktu singkat. "Saya belum tahu pasti apakah pernikahan keduanya resmi atau siri. Karena sangat singkat sekali. Yang jelas, yang resmi nikah yang pertama dan dengan Akbar," imbuhnya.
Indria pun kembali menjanda dan mengurusi putra semata wayangnya seorang diri.
Hingga akhirnya Indria kenal dengan Akbar lewat jejaring sosial Facebook.
Anehnya, meskipun Indria tidak kenal betul siapa sosok Akbar dirinya memutuskan mengenalkan pria 'misteriusnya' tersebut kepada keluarga.
Kepada Indria Akbar mengaku sebagai seorang kontraktor saat itu.
"Kebetulan Indri orangnya agak tertutup, enggak banyak ngomong kalau soal pribadi. Kalau ngumpul dengan keluarga, dia lebih suka ngebanyol. Dia jadi pemecah suasana, orangnya lucu, pintar nyanyi juga. Tapi, kalau urusan pribadi dia lebih banyak diam, enggak pernah diomongin ke kami," ujarnya.
Indria mengenalkan Akbar kepada keluarga saat lamaran, tidak lama kemudian mereka memutuskan menikah pada tahun 2012.
Sebenarnya pihak keluarga Indria sempat ragu soal pilihan itu.
Terlebih lagi pria yang jadi suami Indria hanya dikenal lewat Facebook.
"Jadi, sejak mau menikah, sudah ada keraguan di keluarga. Tapi, karena yang menjalani pernikahan dan hidup itu Indria, yah bagaimana lagi. Keluarga hanya beri restu dan mendoakan yang terbaik," tuturnya.
Dari pernikahan ketiganya tersebut, Indria dikaruniai seorang buah hati yang kini usianya sudah menginjak empat tahun. (R02)