Sekeluarga Kena Virus Kencing Tikus, Suami Tewas Anak Istrinya Dilarikan ke Rumah Sakit, Petugas Temukan 28 Ekor di...

Selasa, 21 November 2017 | 21:29:10 WIB
Petugas melakukan pemeriksaan di rumah korban dan berhasil menangkap 18 ekor tikus. Foto: Berita jatim

SURABAYA (RIAUSKY.COM)- Satu keluarga di Surabaya menjadi korban keganasan virus tikus. Virus tersebut menyerang keluarga Suparmi, asal Wiyung.

Bahkan, Sukatno yang merupakan suami Suparmi tewas akibat virus tikus tersebut.

Awalnya, keduanya mengalami gejala sakit yang sama, muntah, makanan tidak bisa masuk, tubuh menguning, bahkan lemas dan tidak bisa bergerak apalagi berdiri.

Dikatakan Sigit, Ketua RT 10 tempat keduanya tinggal, warganya meninggal karena penyakit yang tidak biasa.

Sedangkan, Suparmi sendiri saat ini sedang dirawat di rumah sakit tersebut.

Nasib ketiga anaknya juga tak kalah memprihatinkannya.

Yuda Dimas Husaini 18 tahun, Aurel Avilia Husaini 8 tahun, dan Aura 3 tahun kini dirawat di rumah kerabatnya.

Terkait hal itu, Pemerintah Kota Surabaya turun tangan menangani penyakit yang dialami oleh warga RT 10 RW 3 Dukuh Karangan Kelurahan Babatan Kecamatan Wiyung, Suparmi dan keluarga.

Saat ini Suparmi dan dua anaknya sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Airlangga.

 Hasil sementara dua anak Suparmi terdeteksi positif terjangkit virus Leptospirosis.

Virus tersebut disebabkan oleh bakteri yang ada di urin tikus.

Yang menular ke manusia melalui interaksi langsung maupun tidak langsung.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita seperti dilansir dari tribun jatim mengatakan, tiga pasien tersebut masih dirawat jalan.

"Ketiganya sudah kami ambil sampel darahnya dan dilakukan rapid test. Dari hasil tes cepat itu, dua anak dari Bu Suparmi positif suspect terkena virus Leptospirosis," kata Febria, yang meninjau langsung rumah Suparmi untuk meninjau rumah tinggalnya, Selasa (21/11/2017).

Ia menyebutkan untuk Suparmi, justru kondisinya dari rapid test menyatakan negatif.

Namun, menurutnya, hasil ini masih sementara diduga.

Sedangkan untuk hasil tes keseluruhan masih harus menunggu tujuh hingga sepuluh hari ke depan.

"Untuk hasil Laboratoriumnya masih harus menunggu. Sekarang sampel darah mereka sedang kita bawa ke Salatiga, kira-kira tujuh hari lagi sudah keluar," kata Febria.

 

Petugas Sudah Tangkap 28 Ekor Tikus

Menurut Febria, di kawasan tersebut memang banyak ditemukan tikus. Menurutnya,  dari upaya yang dilakukan petugas Linmas dan warga, kemarin ditemukan 20 tikus  dan delapan tikus pada hari ini. 

“Untuk daerah sini akan kami pantau selama 15 hari ke depan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan,” sambung dia.

Selama ini, sambung Febria, Dinkes Kota Surabaya rutin melakukan penyuluhan setiap pekan kepada warga. Ada kader lingkungan dan juga dari Puskesmas yang turun mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan. Termasuk imbauan untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan membersihkan barang-barang yang tida terpakai di dalam rumah. 

“Kami lakukan penyuluhan setiap pekan terkait kebersihan lingkungan. Tikus itu senang bercampur dengan dengan barang-barang kotor. Jadi satu-satunya cara untuk pencegahan adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Tidak hanya di dalam rumah, tetapi juga di lingkungan sekitar rumah,” sambung pejabat yang baru menunaikan ibadah haji ini.(R07/ttc/bjc)

Terkini