TAMBUSAI UTARA (RIAUAIR.COM)- Keheningan di Rt/Rw 012/05 Dusun Perladangan, Tambusai Utara, Rokan Hulu, Senin, (15/1/2018) pukul 12.30 siang hari tadi tiba-tiba berubah histeris.
Rofida (42) seorang ibu rumah tangga menjerit histeris.Air matanya tak kunjung berhenti mengalir. Tubuhnya yanglelah terus memanggil-manggil nama kedua anaknya, Yudha Aliando Fitrah (4) dan Ananda Rezky Arby (2).
Kedua bocah malang tersebut ditemukan tak bergerak lagi. Tubuh mereka mengejang saat ditemukan mengapung di parit yang terletak di sebelah rumah tempat tinggal kedua orang tuanya.
Kedua bocah tersebut diduga tenggelam ketika bermain di parit yang mempunyai kedalaman sekitar 1,5 meter. Mayat mereka ditemukan oleh Ibunya, Rofidah yang memang sengaja mencari kedua buah hatinya karena tak kunjung ditemukan saat hendak menyuruh keduanya tidur siang.
Jantung Rofidah langsung bergerak cepat, detaknya kuat, dia seakan tak percaya begitu menyaksikan dua sosok tubuh kecil yang dia kenali sebagai buah hatinya sudah mengapung di permukaan parit.
Awalnya dia tak menduga akan sepahit itu menyaksikan kepergian kedua buah hatinya itu. Kecurigaannya baru muncul ketika melihat sepasang sendal milik buah hatinya tergeletak di halaman rumah tidak jauh dari parit.
Karena tak kuasa menyaksikan itu, Rofidah dengan terbata-bata berteriak histeris sehingga memancing warga lainnya yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri berdatangan.
Mereka kaget, karena melihat Rofidah menunjuk dua sosok yang mengapung di permukaan parit.
Supri dan idris, dua saksi yang juga pertama sekali mengetahui hal ini langsung dengan sigap menangkat tubuh kedua bocah malang itu.
Kedua bocah tersebut sudah tidak bergerak lagi. Diduga mereka meninggal beberapa saat setelah tenggelam. Peristiwa ini pun kemudian dilaporkan ke Mapolsek Tambusai dan kedua jasad bocah tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Kapolres Rokan Hulu, AKBP Yusup Rahmanto SIK,MH melalui Paur Humas Ipda Suheri Sitorus membenarkan peristiwa malang tersebut.
Diduga, kedua bocah malang Yudha dan Ananda yang juga masih bersaudar kandung meninggal saat bermain di parit yang terletak hanya beberapa meter dari rumah mereka.
Dari hasil penelusuran aparat kepolisian, parit tersebut diperkirakan memiliki kedalaman sekitar 1,5 meter, atau seukuran dada orang dewasa. Air di parit cukup dalam diduga karena baru terisi karena hujan mengguyur wilayah tersebut beberapa hari terakhir.(CR2/tin)