DURI (RIAUSKY.COM)– Diguyur hujan lebat sebentar saja kawasan pemukiman dan perumahan di kelurahan Air Jamban Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, belakangan ini kebanjiran.
Debit air hujan tidak tertampung lagi parit dan drainase yang ada. Genangan air surut berkisar antara enam hingga tujuh jam setelah hujan reda.
Buruknya pembuangan air manjadi pemicu kebanjiran merata dimana mana. Cuaca ekstrim sepanjang tahun ini dengan curah hujan terus meningkat, warga harus selalu waspada menghadapi banjir. Terutama kawasan yang menjadi langganan dan sangat rawan.
”Ada beberapa perumahan warga rawan banjir. Diantaranya perumahan Rokan Permai, Perumahan Graha Asri 2 dan pemukiman warga. Diguyur hujan sebentar saja air meluap dari parit dan drainase. Karena tidak tertampung lagi. Inilah persoalan yang kita ingin tuntaskan mulai tahun ini,” kata Lurah Air Jamban, Zama Riko D ketika ditanya upaya menanggulangi banjir di sejumlah perumahan, pemukiman dan jalan raya, kepada Dumai Pos, Rabu (4/3/2020).
Kelurahan Air Jamban dikepung banjir lebih parah dari tahun tahun sebelumnya. Ada kawasan rendah dan rawan atau sudah menjadi langganan banjir m Namun kawasan pemukiman padat, belakangan ini juga mulai terancam kebanjiran.
”Pembenahan parit dan drainase menjadi skala prioritas. Seperti normalisasi mulai tahun ini dilakukan. Banjir diduga air kurang lancar mengalir ke tempat yang rendah karena debit air tidak tertampung lagi,” jelasnya dilansir dari dumaiposnews.
Disebutkan seperti banjir yang kerap mengenangi jalan raya, diatasi dengan membenahi parit dan drainase. Sehingga air lancar dan jalan tidak terendam lagi. Upaya ini tidak menjamin bebas banjir dilihat curah hujannya.
” Dibenahi drainase banjir teratasi. Tapi air pindah ke tempat yang lain. Jadi disini tidak banjir disana banjir. Intinya revitalisasi parit atau drainase terus dilakukan,” pungkasnya.(R12).