Adi Minta Maaf Pak, Pada Keluarga Erma, Adi Salah...Adi Kalut...Tadinya Adi Mau Tanggung Jawab...

Jumat, 18 Agustus 2017 | 01:11:03 WIB
Tersangka pembunuh Erma Deswita yang tak lain kekasih hatinya, Supriadi

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Supriadi hanya bisa menyesali perbuatannya. Dia bukan saja akan menghadapi hukuman berat karena telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan membunuh kekasinya Erma Deswita.

Dia pun merasakan penyesalan yang mendalam yang akan ditanggungnya seumur hidup. 

Bagaimana tidak, dia bukan saja membunuh wanita yang dia cintai. Namun juga menghancurkan semua harapan hidup berumah tangga termasuk kehilangan sesosok bayi  enam bulan yang sudah tertanam di rahim Erma.

Saat diinterogasi Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto, Supriadi berkali-kali menyampaikan rasa penyesalannya karena membunuh Erma.

Kalut karena sikap Erma yang mengatakan tidak ingin pulang ke rumah serta pengakuan tentang kehamilan yang sudah memasuku 6 bulan membuat Supriadi panik.

Saat ditanya awak media, Supriadi juga menyampaikan rasa penyesalanya  telah membunuh Erma Desrita dengan cara dicekik lalu dibakar. 

"Adi minta maaf pak, Adi salah. Adi sekeluarga minta maaf sama keluarga Erma," jelas pelaku.

Diakui pelaku, dirinya khilaf dan menyesal telah melakukan hal tersebut.

Dengan tangan diborgol, pelaku yang mengenakan baju tahanan berwarna orange ini menjelaskan bagaimana akhirnya ia tega membunuh kekasihnya yang sedang hamil 6 bulan itu.

Supriadi dan Erma semasa hidup.

Tersangka inisial SI (27) pelaku pembunuh Erma Desrita memaparkan kronologis penyekikan dan pembakaran yang dilakukan Sebelum akhirnya dibunuh di Jalan Yos Soedarso kilometer 8, RT 01 RW 09, Kelurahan Umban Sari, Kecamatan Rumbai.

Pelaku dan korban sempat jalan-jalan. Di lokasi ini diakuinya ia sempat bermesraan, tak lama korban mempertanyakan prihal kehamilannya.

"Ditanya gitu, saya udah bilang sama dia (korban), mas mau tanggungjawab dek. Pulang dulu lah kita. Tapi dia tetap nggak mau pulang. Disitu saya kalut pak. Gimana lah caranya lagi," katanya.

Akhirnya pria 27 tahun ini mecekik kekasihnya sendiri hingga korban tewas. Untuk menghilangkan jejak pelaku juga nekat membakar sebagian tubuh korban mulai dari wajah hingga perut.

Pihakm keluarga tentunya tidak begitu saja bisa menerima pernyataan maaf tersebut. Mereka geram dan marah karena perbuatan tidak manusiawi yang dilakukan Supriyadi kepada anggota keluarganya. 

Korban semasa hidup.

Seperti dikatakan Nurul Amalia, bibi korban. Mereka awalnya merasa terkejut demi mendengar kalau Erma Deswita meninggal dunia dengan cara tidak wajar, yakni dengan dibakar sebagian tubuhnya. 

Namun, kemarahan pihak keluarga semakin membara begitu mengetahui kalau pelaku pembunuhan adalah kekasih Erma yang ternyata juga adalah ayah dari calon bayi yang dikandung di rahim Erma. 

selaku pihak keluarga korban mengaku tak menyangka dengan apa yang telah menimpa keponakannya itu.

Nurul mengatakan,  meski jarang bertemu, korban dikenal sebagai anak yang baik. Baru sekitar 2 bulan lalu ia bertemu dengan korban.

"Saya terakhir ketemu dia waktu lebaran kemarin," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Ia juga meminta agar pelaku pembunuhan terhadap anaknya dihukum berat. "Hukum mati saja dia," ungkapnya meneriaki pelaku usai diekspos di Mapolresta Pekanbaru.

Sementara itu, dari keterangan yang diperoleh dari pihak kepolisian berdfasarkan hasil otopsi yang dilakukan di RS Bhayangkara Jalan kartini Pekanbaru, diketahui kalau di rahim korban Erma Deswita   ditemukan janin berjenis kelamin laki-laki. Janin tersebut diperkirakan sudah berusia sekira 22 hingga 23 minggu (hampir 6 bulan). 

Janin yang ikut meninggal bersama dengan kepergian sang ibu diperkirakan tumbuh sehat dan beratnya sudah mencapai 250 gram dengan kondisi fisik sudah lengkap.(R-04)

Terkini