TERTIPU, Ratusan Warga Datangi Bank Mandiri untuk Cairkan Uang Rp15 Juta

Jumat, 18 Agustus 2017 | 14:15:16 WIB
Salah satu pengumuman yang dikeluarkan Bank Mandiri terkait dengan kegiatan voucher human obligation yang dikeluarkan UN Swissindo.

DURI (RIAUSKY.COM)- Warga Duri sedang heboh, mereka berbondong-bondong mendatangi kantor bank mandiri di Jalan Hangtuah Kota Duri guna mencairkan voucher uang sebesar Rp15 juta yang konon diberikan oleh sebuah lembaga bernama UN Swissindo.

Mereka yang merasa mendapatkan voucher undangan tersebut pun Jumat (18/8/2017) mendatangi kantor Bank Mandiri tersebut. Namun, belum sampai masuk ke dalam kantor bank, sejumlah petugas keamanan bank langsung melarang warga untuk mencairkan voucher tersebut dan meminta warga membaca pengumuman yang dibuat oleh manajemen bank di sejumlah lokasi yang disediakan.

Warga tentu saja bingung setelah membaca pengumuman yang dalam penjelasannya mengatakan kalau pihak bank tidak pernah melakukan kerja sama dengan kantor UN Swissindo yang mengatasnamakan diri sebagai lembaga dunia yang memberikan program human obligation yang salah satunya berkaitan dengan pemutihan hutang kreditur. 

Merasa tertipu, ratusan warga Duri dan sekitarnya mendatangi Posko Relawan UN Swissindo di Jalan Hangtuah dekat Bank Mandiri untuk meminta pertanggung jawaban atas apa yang sudah diiming-imingkan oleh para relawan UN Swissindo.

Sebelumnya masyarakat yang sudah mendaftarkan diri ke UN Swissindo Kecamatan Mandau ini, Jumat (18/8/2017) sekitar pukul 08.00 WIB tadi sudah mendatangi Bank Mandiri untuk melakukan pencairan uang sejumlah Rp 15 juta dari sebuah surat kuasa e-KTP Voucher M1 Human Obligation, Kode Perintah White Spiritual Boy.

"Kami dikasih voucher katanya untuk pencairan ke bank Mandiri tapi tadi saat mau masuk ke Bank Mandiri malah dicegat oleh satpam bank, ditanya keperluanya apa. Pas dijawab dari peserta UN Swissindo, kami tidak boleh masuk dan disuruh baca pengumuman di depan Bank dan sekitarnya. Berarti kami semua ini ditipulah ya," kata Resmi, warga kulim kepada goriau, Jumat (18/8/2017).

"Saya dan teman-teman yang lain tentu heran dengan penolakan bank. Kenapa tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh relawan UN Swissindo ini. Stempel bank Mandiri pusat, serta Mahkamah Agung Raja di atas Raja ini berarti tidak menguatkan program ini benar," katanya lagi sembari menyalahkan diri sendiri yang mau saja terbujuk dengan program tersebut karen diiming-imingkan uang.


Seperti dilaporkan goriau, di sekitar Posko Relawan UN Swissindo memang terlihat  banyak sekali masyarakat yang membawa selembaran kertas beserta Map. Rata- rata mereka mengaku baru saja mencoba masuk ke bank Mandiri Hangtuah, tetapi mendapat penolakan dari pihak bank.

"Untung saja poskonya dekat dengan Bank. Jadi kami bisa langsung mempertanyakan jaminan hidup yang katanya ada untuk kami masyarakat yang mengisi formulir M1 ini. Kalau begini, saya juga merasa ditipu oleh UN Swissindo ini. Mentang-mentang kami orang susah yanga bodoh, lalu dengan mudahny mereka membodoh-bodohi kami," ujar Gustaria, seorang wanita tua dari daerah Kulim.

Ratusan warga yang gelisah itu juga akhirnya bubar setelah mendapatkan penjelasan dari pihak UN Swissindo, bahwa mereka datang ke Bank bukan untuk mencairkan dana yang Rp 15 juta tersebut, melainkan untuk melakukan registrasi ke Bank Mandiri sesuai formulir yang mereka isi.

Pelaksana Tugas Ketua UN Swissindo Kabupaten Bengkalis, Bunda Pipit saat ditemui GoRiau.com menyebutkan, dia dan relawan resmi UN Swissindo tidak pernah menjanjikan pencairan hari ini kepada masyarakat. Bahkan sebagai penguruspun mereka juga tidak pernah tahu kapan dana tersebut bisa dicairkan.

"Untuk pencairan itu nantinya akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Kapan itu juga kita belum dapat memastikannya. Namun program pelunasan kredit ini benar ada dan berjalan di seluruh Indonesia, dengan sistem transfer dari pusat," kata Bunda Pipit.

Selanjutnya, Bunda Pipit menduga bahwa ada oknum yang mengatasnamakan tim Relawan UN Swissindo untuk mengajak masyarakat bergabung dan memberikan janji-janji di luar program yang ada dari UN Swissindo Pusat ini. Sehingga masyarakat berfikir UN Swissindo tidak resmi.

"Memang dari tim relawan ini ada yang mengundurkan diri dan kemudian merasa sakit hati atau tidak senang. Tidak ingin menuduh atau memfitnah, jika nanti sudah ada datanya, akan sangat mudah untuk memprosesnya. Yang jelas beberapa data ada dengan saya di rumah nanti akan saya paparkan," katanya lagi.

Sementara itu, dari pantauan Riausky.com , sebenarnya pengumuman untuk warga berhati-hati terhadap kegiatan UN Swissindo tersebut sudah diumumkan secara terbuka di banyak tempat oleh Bank Mandiri. Tak hanya di Duri, di Pekanbaru pada sejumlah lokasi termasuk di anjungan tunai Mandiri (ATM) juga dipasang pengumuman.(R-04)

 

Terkini