TERTANGKAP, Penyiram Air Keras ke Wajah Suci TKI Indonesia di Malaysia Terancam 10 Tahun Penjara

Sabtu, 09 September 2017 | 12:44:13 WIB
Suci dan pelaku penyiraman air keras terhadapnya.

RIAUSKY.COM- Suci Sri Kusmiyati (26), TKW asal Kabupaten Pasuruan, akan mendapat keadilan. Polisi Malaysia sudah menangkap tersangka penyiraman air keras kepada perempuan asal Desa Kedawung Wetan, Kecamatan Grati, tersebut.

kepolisian daerah Klang Selangor yang menangani kasus Suci melalui Kepala Polisi Daerah Klang Selangor, Datuk Mazlan Mansor sebagaimana dilaporkan apakabaronline membenarkan kabar tersebut. 

Namun, kepolisian Klang hanya menyebut identitias pelaku dengan inisial GH warga negara Banglades berusia 33 tahun.

“Tersangka sedang kami tangani. Proses pemberkasannya sudah selesai. Tinggal menunggu proses pelimpahan ke kejaksaan saja untuk selanjutnya dibawa ke pengadilan” terang Mansor kepada  koresponden Apakabaronline.

Mansor menambahkan, atas perbuatannya, GH akan dikenai pasal penganiayaan yang menyebabkan cacat permanen, dengan ancaman kurungan maksimal 10 tahun serta denda maksimal RM. 250.000.

Suci saat dipulangkan ke Indonesia.

Hal yang sama juga diungkapkan Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Pasuruan, Agus Hernawan  beberapa waktu lalu. "Kami dapat kabar, bahwa tersangka penyiraman air keras terhadap Suci sudah ditangkap," kata dia.

Agus berharap, Suci mendapatkan keadilan. Pria pelaku penyiraman di wajah ibu satu anak tersebut mendapat hukuman sesuai perbuatannya. "Saat ini proses hukum sedang berjalan," imbuh Agus.

Suci berangkat ke Malaysia pada September 2016 tersebut. Ia berangkat dari Aceh melalui jalur ilegal. Sejak awal berangkat ia langsung bekerja di pabrik tekstil di Selangor.

"Meski ilegal, kewajiban kita, kewajiban negara untuk melindungi warga negara yang ada di luar negeri. Suci bisa dipulangkan namun masih menunggu izin rumah sakit," pungkas Agus.

Suci disiram air keras seorang pria saat bekerja di pabrik tekstil di Selangor.

Dia sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah Klang Selangor. Ia menderita luka bakar serius di wajahnya hingga harus dibuatkan saluran pernafasan melalui leher.

SRI DAN SAHIDUL SEMPAT MENIKAH SIRI

Pelaku penyiraman kepada Suci bukanlah orang asing bagi korban. Lelaki itu mantan suami sirinya.

Namanya Sahidul Islam, 30 yang merupakan pria asal Bangladesh. Diceritakan Suci, ie sudah mengenal Sahidul Islam yang akrab disapa Salim sejak 2015 silam.

Kebetulan Suci dan Sahidul bekerja di tempat yang sama. Yakni sebuah pabrik tekstil di Selangor, Malaysia pada 2015 silam.

Berawal dari pertemanan, lantaran merasa cocok, Suci dan Salim pun akhirnya menikah secara siri pada 2015.

Mereka pun sempat tinggal satu atap selama 8 bulan usai menikah siri.

Saat tinggal bersama, dikatakan Suci, Salim tipe pria yang pendiam. Salim awalnya juga dikenal Suci bukanlah sosok lelaki yang temperamental.

Hanya, usai tinggal satu atap itu, dikatakan Suci, Salim memang keluar dari tempat kerja awalnya dulu. Yakni di pabrik tekstil yang sama dengan Suci.

Sejak keluar kerja itu, Salim bekerja berpindah-pindah. Di tengah perjalanan bahtera rumah tangganya yang belum lama, Suci mengatakan kecewa. Sebab, ia mengetahui bahwa Salim ternyata sudah memiliki keluarga di Bangladesh.

Bahkan, Salim sudah memiliki 3 orang anak.

“Akhirnya pertengahan 2016 lalu, saya pisah karena kecewa, tapi Dia (Salim) gak mau.

Bahkan, ia janji mau menceraikan istrinya disana,” kenang Suci. Tetap kecewa karena merasa dibohongi, Suci mengatakan tak mau lagi menerima cinta Salim.

Sampai puncaknya pada 16 Juli 2017. Rupanya, Salim yang tak terima ditinggalkan Suci kalap.

Salim lantas nekat menyiram air keras kepada Suci sehingga muka, lengan dan tangannya melepuh.

Akibat kejadian itu, Suci pingsan 2 hari lamanya. Ia dirawat di Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah Klang, Selangor, dari 16 Juli sampai 14 Agustus.

Dari awal perawatan, ia beberapa kali koma. Seketika, muncul rasa putus asa pada dirinya. Ia pun sempat berharap Tuhan mencabut nyawanya. Maklum, ia merasakan sakit yang amat sangat dan kesulitan napas.

“Akhirnya, saya diberi lubang di tenggorokan agar bisa bernapas. Ini, yang menyelamatkan hidup saya,” ungkapnya.

Pada 14 Agustus sampai 28 Agustus, Suci dipindahkan di RS AL Islam, Kuala Lumpur.

Semua perawatan di Malaysia, memang ditanggung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.

Sampai pada 28 Agustus, ia tinggal di kantor kedutaan. Per 1 September, ia dipulangkan ke Pasuruan melalui Bandara Juanda. Suci mengaku dijemput Disnaker Kabupaten Pasuruan dan diantar ke rumah.

Sayangnya selama dirawat dan akhirnya pulang ke tanah air, Suci masih belum mendapatkan kepastian apakah Salim sudah ditahan oleh kepolisian malaysia atau belum. (R04)

Terkini