Sekarat Tak Ada Biaya, Rumah Sakit di Kajang Malaysia Ancam Jual Ginjal TKI Asal Medan

Rabu, 25 Oktober 2017 | 18:53:44 WIB
Wawan sekarat tanpa biaya di sebuah rumah sakit di kajang Malaysia. Pihak rumah sakit Malaysia berencana menjual ginjalnya.

MEDAN (RIAUSKY.COM)- Maimunah (40) bukan main gundah-gulana. Pikiran perempuan ini tak menentu karena putranya tengah sekarat di negeri orang, sedangkan dia tak punya kemampuan untuk membiayai perobatan bahkan untuk memulangkan sang anak. 

Putra sulung Maimunah, Muhammad Gunawan Syahputra alias Wawan (21) kini terbaring tak berdaya di Kajang Hospital, Selangor, Malaysia. 

Namun ternyata tak hanya kondisi kesehatan anaknya yang kian memburuk yang membuat ibu lima anak  kian gundah. Sebuah telpon panggilan dari salah satu rumah sakit di Malaysia, yang tak lain tempat anaknya dirawat memintanya melunasi biaya perobatan sang anak.

Bila tidak bisa membayar, pihak rumah sakit pun sudah dengan tegas mengungkapkan rencana mereka untuk mengambil dan menjual ginjal Wawan sebagai ganti biaya perobatan.

"Sekarang katanya ginjalnya mau dijual untuk biayai perobatan, saya sedih sekali. Kami maunya dia pulang saja kemari, di sini kan adanya BPJS," tutur Maimunah, Selasa (24/10/2017).

Ibu dan Adik Wawan sat menerima wawancara wartawan terkait nasib putranya di negeri orang.

Dengan mata berkaca-kaca, Maimunah bercerita Wawan berangkat ke Malaysia pada 2014. Berbekal paspor wisata, pemuda ini mencari pekerjaan di negeri jiran. 

Setelah sempat berpindah-pindah, Wawan akhirnya bekerja di toko perabotan di Selangor. Namun beberapa bulan lalu, sulung dari lima bersaudara ini jatuh sakit. "Katanya sakit paru-paru," ucap Maimunah.

Bos di perusahaan tempat Wawan bekerja, kata Maimunah, tidak bertanggung jawab. "Tahu Wawan sakit, dia malahan dipecat, dibiarkan terkapar di situ," cerita Maimunah.

Pendek cerita, penyakit Wawan kian hari semakin parah, sedangkan biaya sudah tidak ada. "Terakhir Sabtu (21/10) siang dia masih bisa bertelepon, minta pulang, kami nggak punya uang. Kondisinya udah makin parah, duduk sudah nggak bisa," sebut Maimunah.

Setelah bertelepon, kondisi Wawan ternyata tambah parah. Dia mendapat perawatan di Kajang Hospital, Selangor.

Kata Maimunah, mereka sebenarnya masih punya kerabat yang juga bekerja di Malaysia. Namun semua 'angkat tangan' karena tak punya biaya. 

Kerabatnya juga tak berani melapor ke Kedutaan Besar RI di Malaysia. Alasannya, Wawan merupakan tenaga kerja ilegal.

Maimunah yang kalut sempat mendatangi Konsulat Jenderal Malaysia di Medan untuk memohon bantuan. "Tapi orang konsulat bilang mereka hanya mengurusi orang Malaysia di Medan," sesalnya saat diwawancarai merdeka.

Perempuan ini tak tahu lagi harus berbuat apa. Hatinya semakin galau mendapatkan foto Wawan yang terbaring tak berdaya di rumah sakit. Apalagi dia mendapat kabar ginjal putranya akan dijual untuk membayar semua biaya perobatan. "Saya berharap ada pertolongan," harapnya.(CR7/i)

Terkini