YA ALLAH...TEGA... Belum Tahu Mencuri, Bocah Gunakan Baju Sepakbola Ini Dipukuli Hingga Berdarah

Rabu, 22 November 2017 | 15:42:16 WIB
Bocah yang dipukuli karena diduga mencuri saat memasuki sebuah bengkel di Nagraksari Jampangkulon.

SUKABUMI (RIAUSKY.COM)–  Foto dan Vidio seorang bocah dengan mulut berdarah setelah dipukuli  saat ini beredar di media sosial (medsos) menjadi viral. 

Pasalnya, bocah yang menggunakan seragam bola milik Klub Barcelona itu menjadi korban aksi main hakim sendiri sejumlah warga karena diduga mencuri di kios bengkel motor di Kampung Nagrak Desa Nagrak Sari Kecamatan Jampangkulon Kabupaten Sukabumi.

Salah seorang saksi yang juga pengunggah pertama ke medsos, Andri Setiawan (41) mengungkapkan, sekira Pukul 23.00 WIB, Senin (20/11/2017) malam, bocah itu masuk ke kios bengkel motor milik Hamdun melalui pintu belakang. 

Aksi bocah ini pertama kali diketahui warga bernama Ijar.

Kebetulan, rumah Ijar dengan bengkel motor jaraknya cukup dekat. 

Ijar yang curiga dengan gerak geriknya, mengintip aksinya dari dalam rumah. 

Setelah si bocah itu masuk kios bengkel motor yang jaraknya sekitar 3 kilo meter dari lapang alun-alun Jampangkulon, Ijar tidak langsung menggerebeknya.

Tapi lebih memilih melapor ke Ketua RT setempat. Tak lama kemudian, Ijar, Ketua RT bersama warga lain menangkap si bocah itu.

Setelah tertangkap, sebagian warga mengintograsi si bocah. 

Bocah yang menjadi korban tindak kekerasan warga hingga wajahnya berdarah.

Bahkan, sebagian warga ada yang emosional dengan memukul bocah tersebut karena merasa resah karena sering terjadinya pencurian di wilayah itu.

“Saya datang ke lokasi secara tidak sengaja. Waktu itu saya habis membeli makananan di Alun-alun Jampangkilon. 
Nah pas itu, saya lihat ada kerumunan warga. Saya dekati dan menanyakan ada kejadian apa,” ungkap Andri, Selasa (21/11/2017).

Setelah mengetahui ada pelaku yang diduga mencuri dan aksi main hakim sendiri, dirinya berusaha meredakan aksi sebagian warga untuk tidak melakukan pemukulan terhadap bocah itu karena masih anak-anak.

Andri berusaha melindungi dan mengamankannya bersama ketua RT setempat.

“Asalnya dibawa ke halaman masjid, tapi saya sarankan bawa ke tempat yang lebih aman. Setelah merasa aman, saya intograsi dengan baik. Bukti introgesinya saya rekam. Dari pengakuannya, ternyata dia bersama yang lain. Setalah itu baru polisi datang ke lokasi setelah dikasih tahu,” jelas Andri.

Sementara itu, Kapolsek Jampang Kulon, AKP Dikdik Sardadi menyebutkan, bocah berinisial E yang sempat dihakimi massa ini belum tentu melakukan pencurian. 

Berdasarkan informasi terimanya, bocah yang menggunakan jersey bola Klub Barcelona itu kerap bepergian jauh.

“Anak itu suka ikut di mobil. Dia pernah ke Garut, Subang dan Cianjur, “ jelas Dikdik saat dihubungi Radar Sukabumi (Grup Pojokjabar), Selasa (22/11).

Bahkan, perwira pangkat tiga balok emas di pundaknya itu menyebutkan, bocah tersebut sempat diurus oleh salah satu kepala desa di wilayah Kecamatan Tegalbudeud.

Tetapi, watak anak itu memang suka bepergian jauh sehingga akhirnya sang kades pun lepas tangan karena takut terjadi apa-apa. 

Namun, selama itu, E belum pernah melakukan pencurian.

“Hanya saja saat itu, malam-malam dia masuk ke bengkel sodara Hamdun. Warga memergokinya dan meneriakinya maling. Sehingga ada yang melakukan pemukulan,” paparnya.

Ia juga belum bisa memastikan apakah bocah itu mau mencuri atau hanya ingin beristirahat karena kemalaman. Karena kejadiannya sekitar pukul 22.00 WIB.

“Kami menerima informasi hampir pukul 01.00 WIB. Anggota kami langsung ke TKP untuk mengamankannya,” bebebernya.

Pagi harinya, bocah itu langsung dibawa berobat ke RSUD Jampang Kulon. 

“Kami sudah menyerahkan korban kepada keluarganya. Sedangkan terkait aksi pemukulan, keluarga mengaku tidak akan menuntut apaapa,” bebernya.(R04/pojoksatu)

Terkini