Curhat ke Dewan, Guru Honor Komite: Besar Pula Gaji Pembantu Daripada Gaji Kami

Senin, 02 Mei 2016 | 18:09:33 WIB
Para guru honor saat curhat dengan DPRD Pekanbaru
PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Pertemuan guru honor komite yang tergabung dalam Forum Guru Honor Komite Sekolah Negeri (FGHKSN) Kota Pekanbaru, Senin, 2 Mei 2015 di ruang paripurna DPRD Kota Pekanbaru, berlangsung alot.
 
Dalam pertemuan ini, semua guru dipersilahkan duduk dan berdiskusi dengan kepala dingin untuk menyampaikan aspirasinya melalui Komisi III DPRD Kota Pekanbaru.
 
Dalam pertemuan itu, salah seorang guru yang mengajar guru kelas 2 di SDN 070 Pekanbaru, dihadapan wakil rakyat mengaku bahwa sejak menjadi guru honor komite tahun 2005 sampai sekarang, gaji yang diterima sangat menyedihkan.
 
“Honor kami dari dana BOS. Nilainya ada Rp400 ribu ada juga Rp750 ribu. Saya sendiri digaji Rp750 ribu perbulan. Besar pula gaji pembantu daripada gaji kami. Kalau di-SK-kan sebagai GTT kan lumayan, kami bisa terima dana sertifikasi,” ucapnya.
 
Senada juga diungkapkan oleh Ketua FGHKSN Kota Pekanbaru, Sarno. Dia menyebut bahwa sudah terlalu lelah rasanya dijanji-janjikan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
 
Bahkan, sebelum aksi guru komite ini, para guru sudah mendatangi Kantor Walikota Pekanbaru. Disana mereka diterima oleh Sekdako, M Noer. Sekko sendiri mengaku kaget dengan kondisi para guru komite saat ini.
 
“Sekko sendiri saja kaget. Katanya sudah dianggarkan tahun 2014, disangkakan sudah terealisasi ternyata belum. Itu yang buat dia kaget,” tuturnya.
 
Bahkan, pihaknya sampai saat ini terus mempertanyakan persoalan yang muncul sejak tahun 2014 sampai sekarang ini tidak bisa terealisasi.
 
“Kami ke sini (DPRD Pekanbaru) mempertanyakan kenapa sampai sekarang belum terlaksana. Kalau kita laksanakan resikonya sedikit mari kita tanggung sama-sama. Pelalawan kompak. Saya gak muluk-muluk, kawan-kawan khawatir, pak wali turun dekat pilkada tak terealisasi juga anggaran itu,” ketusnya.
 
Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Nofrizal mengaku bahwa sampai sekarang pihaknya telah berupaya dengan maksimal memperjuangkan nasib guru honor komite. Bahkan, DPRD Pekanbaru sudah melakukan anggarkan tersebut sejak 3 tahun lalu. Diapun bingung mengapa pihak eksekutif tidak mengakomodir.
 
“Kota perlu guru untuk perkembangan dan pendidikan anak bangsa tentu membutuhkan para guru. Perjuangan kita ini sudah titik maksimal kita lakukan,” ujarnya dihadapan para guru honor komite.
 
Kemudian seorang guru dalam pertemuan itu merasa tidak puas dengan apa yang disampaikan Nofrizal, karena menurut guru ini, di kabupaten lainnya di Riau bisa menggunakan anggaran tersebut.
 
Namun Nofrizal kembali menegaskan, bahwa titik masalah saat ini berada di eksekutif. Karena pihak DPRD sebagai wakil rakyat telah melaksanakan tugasnya dengan maksimal.
 
Selain Nofrizal, pertemuan itu juga dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Pekanbaru lainnya, Hj Yurni, H Darnil SH dari Komisi II fraksi Hanura, kemudian beberapa saat pertemuan masuk ke ruangan anggota Komisi III lainnya Jhon Romi Sinaga dan Aidil Amri.
 
Meski sudah disampaikan panjang lebar, namun para guru satu persatu menyampaikan unek-uneknya. Bahkan ada pula yang meminta agar diajak ke Jakarta untuk menemui kementerian membahas persoalan ini.
 
Aidil Amri dalan kesempatan itu menyampaikan, siap mendanai guru yang meminta diajak ke kementerian di Jakarta untuk membahas ini. “Isteri saya juga guru. Agar ini tidak mengambang, dalam waktu dekat ketua dan sekretaris kami ajak ke Jakarta,” tegasnya. (R04)

Terkini