Ceramah di Medan, Ustadz Abdul Somad Sebut Pendidikan Jadi Solusi Kemajuan dan Kemuliaan Islam

Jumat, 17 November 2017 | 14:54:50 WIB
Ustad Abdul Somad mengisi pengajian di Raz Hotel dan Convention

MEDAN (RIAUSKY.COM) - Untuk menghancurkan suatu bangsa tidak perlu diledakkan. Contohnya Jepang, Hiroshima dan Nagasaki meledak, Jepang tetap jaya sampai saat ini.

Cukup dengan merusak otak anak-anak generasi bangsa, maka hancurlah negeri itu.

Hal ini disampaikan Ustadz Abdul Somad saat mengisi tabligh akbar di Adhigara Room Raz Hotel & Convention, Kamis (16/11/17).

Dalam tausiyahnya ustadz mengatakan hal lain yang merusak anak sejak lahir adalah anak itu sudah dicekoki dengan susu sapi.

“Anak harus meminum air susu ibu (ASI) selama dua tahun. Ditawar Dinas Sosial malah menjadi 6 bulan. Alasannya agar tidak terkena Osteoporosis serta lebih mendekatkan hubungan emosional dengan ibu” kata Abdul Somad.

Padahal kata Somad meminum ASI selama 2 tahun sangat baik. 
“Makanya anak zaman dulu kalau mandi di sungai selama 3 jam sampai bibirnya biru sekalipun tidak pernah demam atau sakit. Sedang anak sekarang baru nampak mendung saja sudah bersin”. Ujarnya, disambut gelak tawa para jamaah yang menghadiri tausiyah ustadz.

Diterangkannya, setelah otak anak-anak itu dirusak, kekebalan tubuhnya tidak ada. Lalu dirusak lagi dengan makanan dan minuman yang berbahan pengawet, maka muncullah berbagai macam penyakit, anak-anak terkena diabetes melektus, anak kecil terkena penyakit kornea mata.

“Lalu dirusak lagi dengan tontonan seperti Superman, Batman, Spiderman, Hulk dan film lainnya. Datang dari Jepang Naruto, datang dari Amerika mobil berkelahi Transformer”, imbuhnya seperti dimuat Pojok Satu.

Setelah dirusak dengan film, kini anak-anak dirusak lagi dengan hubungan pertemanan media social seperti facebook dan twitter. Setelah dikonfirmasi lewat pertemanan, lalu terjadilah apa yang tidak diinginkan. “Hancur negeri ini”, katanya.

Pendidikan Sebagai Solusi
Solusi memperbaiki umat adalah dengan pendidikan, kata Ustadz. “Islam akan dimuliakan dan dihormati, serta dibanggakan apabila kita menguasai pendidikan”.

Pendidikan yang tepat dapat mendidik anak dengan benar adalah pendidikan agama seperti pesantren yang mengajarkan nilai-nilai agama Islam.
 
Ditempat itu ada 10 jenis tentang Agama Islam yang diajarkan. Sementara di sekolah umum hanya 1 mata pelajaran, PAI, itupun waktunya hanya sedikit, paling 1 minggu 2 jam pelajaran.

“Kadang siswanya terlambat, kadang gurunya juga terlambat. Lalu ada hari kejepit nasional, libur ini, libur itu, lalu tamat memegang gelar doctor, hingga jahil dalam agama”, tambahnya.

Solusi terbaiknya adalah pendidikan, “Alhamdulillah saya diundang untuk memberikan pendidikan, justru sampai di Shafiyyatul Amaliyyah ini saya mendapatkan pendidikan.”

“Diantaranya kolaborasi bahasa Inggris dan bahasa Arab. Luar biasa sekolah ini, sekolah Islam yang memadukan dunia dan akhirat. Boleh menggunakan bahasa Inggris tapi jangan tinggalkan nilai religious Islam”, terangnya.

Ustadz Somad berharap setiap orangtua agar memasukkan anaknya ke lembaga pendidikan yang berbasis Islam. Karena ilmu agama akan mengantarkan umat Islam selamat dunia dan akhirat.

Sebelum ceramah ustadz Abdul Somad disambut dan dijamu makan siang oleh Pembina YPSA Buya H. Sofyan Raz, Ketua Umum YPSA Hj. Rahmawaty, Sekretaris Umum Hj. Rizki Fadilah Raz, M.Psi.Psikolog., Bendahara Umum YPSA H. Hizrian Fathullah Raz, B.Com.,S.E., M.Sc., di ruang Sakinah gedung Internasional YPSA.

Dalam kesempatan itu juga Buya Sofyan Raz menyerahkan buku biografi Sofyan Raz Membangun Generasi Emas dan cenderamata dari YPSA serta diilanjutkan meninjau Smart Building YPSA dan Raz Residence.

Dari pantauan, para jamaah pengajian membludak hingga keluar. Namun begitu panitia sudah menyiasati dengan mendirikan tenda lengkap proyektor dan LED. (*)

Terkini