SADIS...Hina Nabi Muhammad dan Larang Shalat, Ko Apeng Tewas Dibunuh Karyawannya, Ini Pengakuan Pelaku

Jumat, 13 Juli 2018 | 21:20:48 WIB
Pelaku (kiri) dan korban (kanan)

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Polisi akhirnya berhasil menangkap dua pelaku pembunuhan sadis terhadap Ahmad Sarwan di rumah kontrakannya di Jalan Cipta Karya - Panam, Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu. 

Kedua pelaku adalah Rahmad Hidayat alias Abu Hamzah dan Yendri alias Abu Zakaria, mereka diringkus di tempat yang berbeda. 

Pengakuan keduanya cukup mengagetkan. "Dia menghina Nabi Muhammad, dia juga melarang salat, makanya kami rencanakan pembunuhan," kata Rahmad, Jumat (14/07) seperti dikutip dari Riaumandiri.co. 

Rahmad menceritakan kalau pada awalnya ia mendapat cerita dari pelaku Yendri bahwa bos tempat dia bekerja sering memarahinya bahkan sampai menghina Nabi dan melarang salat. "Dengar cerita itu saya langsung berencana membunuh korban sama Yendri," ungkap Rahmad. 

Kemudian keduanya menyusun rencana dan mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk melakukan aksi pembunuhan. "Kami beli sangkur dulu bang, baru beli pebukaan," tambah Rahmad. 

Lebih jauh, dengan modus menumpang berbuka di rumah korban, kedua pelaku menunggu waktu yang tepat untuk melakukan aksi pembunuhan, 

"Siap makan di ruang depan, saya numpang ke kamar mandi dan saat balik korban dari belakang langsung saya seret lehernya dan membawa ke dalam, dan Yandri saya suruh pegang lehernya. Selanjutnya baru saya tikam sekitar sepuluh kali di bagian perut dan punggung korban," terang Rahmad lagi.

Dilanjutkan Yandri,  kalau dirinya yang menikam leher korban lantaran korban masih berusaha berteriak. "Saya tikam lehernya bang karena dia masih coba teriak," tambah Yandri. 

Diakui Yandri, usai melakukan aksi nekadnya tersebut, pelaku tak lantas kabur. Bahkan sempat menjarah duit dan handphone serta membawa kabur sepeda motor korban. "Uang korban, handphone saya ambil dari kamar, sama sepeda motor untuk modal kabur," beber Yandri. 

Usai melakukan aksinya kedua pelaku lantas terpisah, Rahmad sempat lari ke Sumbar dan akhirnya kembali ke Pekanbaru, dan Yandri lari ke Batam tepatnya ke kosan temanya. Hingga akhirnya kedua pelaku berhasil diringkus satu persatu di lokasi yang berbeda.

Sebelumnya diberitakan, pembunuhan sadis terjadi di Perumahan Sakato Jalan Cipta Karya, Sialang Munggu Kecamatan Tampan Pekamnbaru, Jumat (25/5/2018) malam. Ahmad Sarwan alias Ko Apeng (53) ditemukan tewas di dalam rumah kontrakannya dengan kondisi penuh bekas tusukan benda tajam pada sekujur tubuhnya.

Diduga dia menjadi korban tindak pembunuhan dengan tujuan mengambil harta benda yang terdapat di dalam rumah korban. Sejumlah harta benda milik korban seperti sepeda motor dan surat berharga dilaporkan hilang

Namun, sejauh ini aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait motif  pembunuhan pria yang sehari-hari bekerja sebagai pemilik kantin bengkel tersebut. 

Dari penuturan warga, korban pertama sekali ditemukan bersimbah darah sekitar pukul 22.30 WIB. Saat itu, salah seorang saksi yang tak lain anak angkat korban, bernama Riko menemukan Ahmad Sarwan dalam kondisi luka bersimbah darah akibat tusukan yang terjadi di bagian leher dan perut  di lantai. 

Mendapati itu, dia pun melaporkan situasi di dalam rumahnya kepada warga sekitar yang  malam itu langsung dibuat heboh. Warga yang melihat kondisi mengenaskan di bulan Ramadhan tersebut sempat ketakutan sehingga kemudian menghubungi aparat kepolisian Sektor Tampan Pekanbaru. 

Pasca dilakukan oleh TKP ditemukan beberapa keganjilan diantaranya barang-barang milik korban hilang. Diantaranya adalah satu unit sepeda motor BM 2097 AAE dan sejumlah surat berharga. 

Kondisi luka di tubuh korban sangat parah, bahkan pada bagian perutnya, usus tampak nyaris keluar. 

"Kami mendapat laporan, kemudian kami cek ke lokasi. Dugaan sementara adalah pencurian dengan kekerasan," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto SIK SH MH didampingi Kapolsek Tampan Kompol Kari Amsah Ritonga SIK, SH yang ditemui wartawan di lokasi kejadian malam tadi.

Susanto mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail mengenai motif dan penyebab kematian korban. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, diketahui kalau korban meninggal dengan 14 lubang tusukan di sekujur tubuh.Namun, kuat dugaan  Ko Apeng adalah korban perampokan. (R02)

Terkini