Aneh, Nama Warga yang Sudah Meninggal masuk DPT Kuansing

Aneh, Nama Warga yang Sudah Meninggal masuk DPT Kuansing

PEKANBARU(RIAUSKY.COM)-Penyusunan daftar pemilih untuk Pilkada Kuansing 9 Desember 2015 sudah lama dilakukan. Beberapa tahapan dilalui, mulai dari penyusunan DPS, DPSHP hingga penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT), seharusnya cukup untuk menghasilkan DPT yang valid dan final. Namun, hingga penetapan DPT beberapa waktu lalu, masih ada ditemukan data pemilih siluman.

 

Salah satu contoh pemilih  siluman terjadi di DPT TPS 1 Desa Koto Kombu Kecamatan Hulu Kuantan. "Bayangkan saja, orang yang sudah mati tiga tahun yang lalupun masuk DPT, inikan aneh," ujar  salah seorang warga setempat .

 

Anehnya lagi kata Darmadi, disaat KPU mengeluarkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) beberapa waktu lalu, nama warga setempat yang telah meninggal tiga tahun lalu itu tidak masuk dalam DPS, namun ketika KPUD Kuansing telah menetapkan DPT, nama tersebut tiba-tiba tercantum sebagai pemilih tetap.

 

"Ini kan aneh," tegas dia seperti dikutip dari riauterkinicom, sambil menunjukkan lembaran DPT yang telah ditempelkan di warung-warung warga. Berdasarkan pengamatan, memang pada Lembaran DPT di TPS 1 Desa Koto Kombu tercantu nama salah seorang warga atas nama Mawardi yang lahir di Koto Kombu pada tanggal 1 Juli 1947.

 

Dalam lembaran DPT itu, Mawardi akan mencoblos di TPS 1. Sementara Mawardi ini telah meninggal dunia tiga tahun lalu.  "Jangankan Pilkada 9 Desember mendatang, Pilpres dan Pilgub RI tempo hari saja, nama tersebut tidak masuk lagi dalam daftar pemilih, kok sekarang masuk DPT," ujar Darmadi penuh heran.

 

Lanjut dia, jika dicocokan dengan nama dan tempat tanggal lahir itu, nama Mawardi merupakan satu-satunya warga yang telah meninggal tiga tahun lalu itu. Bahkan, di dusun tersebut, hanya ada satu nama yang memiliki nama Mawardi .

 

"Disini hanya itu yang nama Mawardi, sudah meninggal tiga tahun lalu," terangnya. Atas amburadulnya DPT ini, warga berharap agar penyelenggara pemilu benar-benar adil dan jujur dalam melaksanakan pesta demokrasi ini, supaya tidak merusak jalannya proses Pilkada. Sehingga pemimpin yang terpilih nantinya benar-benar lahir dari proses demokrasi.(R05)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index