Terkait Robohnya Scaffolding di Jalan Mutiara

Kontraktor Diminta Tanggung Jawab untuk Perbaikan Bangunan dan Perobatan Korban

Kontraktor Diminta Tanggung Jawab untuk Perbaikan Bangunan dan Perobatan Korban
PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru, Roni Amril meminta kontraktor pembangunan Tangram Hotel di Jalan Mutiara Kelurahan padang terubuk, Kecamatan Senapelan untuk dihentikan sementara waktu. Hal tersebut terkait dengan kerusakan yang disebabkan oleh runtuhnya scaffolding pembangunan hotel mewah itu.
 
''Kami minta kontraktor pelaksana pekerjaan, baik PT Halla Mohana dan PT Waskita Karya untuk bertanggung jawab terhadap kerusakan yang terjadi dikarenakan runtuhnya scaffolding tersebut,''ungkap Roni saat ditemui wartawan disela-sela tinjauannya ke lokasi runtuhnya scaffolding tersebut. 
 
Disebutkan dia, saat ini, ada empat rumah yang dilaporkan warga mengalami kerusakan akibat peristiwa naas yang terjadi Selasa (27/10/2015) petang tersebut. Selain itu, juga ada tiga orang yang dilaporkan mengalami luka-luka dikarenakan terkena runtuhan tersebut. 
 
Dalam kunjungannya ke lokasi yang terletak tepat di Gang Buntu RT-3 RW06  Kelurahan padang terubuk, Senapelan tersebut, Roni yang juga didampingi Sekretaris Komisi IV DPRD Pekanbaru, Ali Suseno juga terlihat melakukan koordinasi dan meminta masukan dari ketua RT dan RW juga warga terkait pelaksanaan pekerjaan hotel yang juga  dilengkapi pusat perbelanjaan mewah, Sadira Hotel itu. 
 
''Sementara ini, kami minta kegiatannya dihentikan dulu, supaya bisa diselesaikan dulu permasalahannya dengan masyarakat sekitar, khususnya yang rumah dan bangunannya rusak akibat tertimpa runtuhan scaffolding ini,''ungkap Roni.
 
Sikap yang sama juga dimintakan ketua RW setempat, Ilhami Abdullah yang meminta perusahaan hendaknya mempertanggungjawabkan terlebih dahulu kerusakan yang disebabkan kendala teknis dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut. ''Ya, saya minta diselesaikan dulu ganti rugi akibat kerusakan dan korban luka-luka warga. Kami minta pengertian dari pihak kontraktor ya,''ungkap dia.
 
Dikatakan dia, setidaknya, akibat runtuhnya scaffolding tersebut, ada empat rumah warga yang rusak berat. Sementara tiga orang warga cedera karena terkena reruntuhan. ''Kami minta, semua kerusakan dan perobatan korban untuk ditanggung oleh pihak perusahaan,''pinta dia.
 
Sebelumnya, pekerjaan pembangunan Tangram hotel dan Sadira Hotel ini sempat dipermasalahkan oleh warga setempat, dimana selain menimbulkan efek kebisingan, warga juga mengeluh beberapa pemukiman warga mengalami kekeringan dan kesulitan air. 
 
Setelah melalui serangkaian perundingan, akhirnya diperoleh kesepakatan untuk kelanjutan pembangunan hotel dan plaza dengan arsitektur mewah ini. (R06)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index