Selama 2017, BKSDA Sebut Ada 12 Kasus Konflik Manusia Versus Satwa Liar, Tiga Meninggal Dunia

Selama 2017, BKSDA Sebut Ada 12 Kasus Konflik Manusia Versus Satwa Liar, Tiga Meninggal Dunia

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Sepanjang 2017, beberapa konflik yang terjadi antara satwa liar dan manusia di Riau. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mencatat ada 12 konflik yang terjadi 2017. Dari jumlah tersebut ada tiga orang yang meninggal dunia.

Disampaikan oleh Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati bahwa konflik tersebut terjadi di beberapa tempat di Riau. Mulai dari konflik dengan gajah, harimau, beruang, dan buaya. "Jumlah tersebut merupakan yang kita tangani di 2017," katanya pada Kamis (4/1/2018).

Dian menjelaskan konflik pertama terjadi di Tapung, Kampar dimana telah dua kali terjadi konflik dengan gajah liar. Kedua terjadi dua kali konflik dejgan gajah liar di Duri, Bengkalis. "Yang terakhir ini menimbulkan korban satu orang meninggal dunia," jelasnya.

Selanjutnya konflik dengan gajah liar juga pernah terjadi di Kelayang, Inhu. Konflik ini tidak menimbulkan korban jiwa.

Selanjutnya konflik dengan harimau terjadi di Plangiran, Inhil. Konflik ini terjadi sekali dan berulang serta menyebabkan satu orang meninggal.

Di Kampar, juga pernah terjadi penyerangan oleh beruang sebanyak dua kali. Di mana sepasang suami istri terkena serangan beruang, satu orang luka berat dan seorang lagi meninggal dunia. 

"Konflik beruang juga pernah terjadi di Bukit Batu, Bengkalis. Tidak ada korban jiwa di sana," kata Dian.

"Yang terakhir konflik dengan buaya terjadi terjadi tiga kali yakni masing-masing di Pekanbaru, Dumai, dan Duri," kata Dian.

Untuk konflik harimau yang kemarin terjadi di Inhil, ini disebabkan adanya konflik dengan harimau. Dian mengatakan sejak kemarin tim BBKSDA Riau sudah langsung turun ke lapangan. (*)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index