Bukan Asap Kebakaran, Pagi Tadi Pekanbaru Diselimuti Kabut Tebal , Begini Penampakannya...

Bukan Asap Kebakaran, Pagi Tadi  Pekanbaru Diselimuti Kabut Tebal , Begini Penampakannya...
Ketebalan kabut di kota Pekanbaru pukul 05.30 WIB pagi tadi.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Kota Pekanbaru diselimuti kabut sangat tebal subuh hingga pagi hari, Kamis (26/7/2018) tadi. 

Akibat kabut tebal tersebut, jarak pandang ruas jalan di dalam kota Pekanbaru hanya berkisar 200 meter saja. Bahkan hingga pgi hari menjelang pukul 07.00 WIB, masih banyak kendaraan bermotor yang menggunakan lampu untuk mngantisipasi kecelakaan lalu lintas yang disebabkan terganggunya dan pendeknya jarak pandang. 

Doris, warga Kubang, mengungkapkan, dia keluar rumah sekitar pukul 05.00 WIB. ''Kondisinya gelap sekali. Kabutnya turun sangat rendah dan membuat jarak pndang kendaraan pendek. Hanya berkisar 100 sampai 200 meter sajalah,'' kata dia.

Sementara itu, sebagaimana dilansir dari goriau, akibat kabut tebal tersebut, sejumlah penerbangan dari dan ke Kota Pekanbaru melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II sempat terganggu. Beberapa skedul pnerbangan pesawat sempat ditunda bahkan dialihkan ke bandara lain. 

Pihak bandara melaporkan, ada sebagian penerbangan dialihkan pendaratannya ke bandara lain, serta untuk keberangkatan ada yang terpaksa delay.

Munculnya kabut membuat jarak pandang pada Kamis pagi tadi pukul 07.30 WIB hanya berjarak 600 meter, yang artinya di bawah standar kelayakan. Hal tersebut dibenarkan Executive General Manager Bandara SSK II Yaja Tahoma Sirait.
"Citilink penerbangan pertama yang harusnya landing jam 07.05 WIB dialihkan ke BTH (Batam). Untuk keberangkatan terdampak untuk GA delay sekitar 45 menit dari schedule," kata Jaya Tahoma.
Ads
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Sukisno menjelaskan, awamnya kabut muncul disebabkan suhu permukaan daratan (Bumi) dingin, di mana salah satunya dipicu oleh hujan.
"Kalau malam terutamanya, awan clear dalam artian tidak ada awan, suhu permukaan bumi dingin, karena itu terjadi pengembunan, itu yang disebutkan fog, jarak pandang kurang dari seribu," terangnya.
Faktor tingginya curah hujan juga menjadi salah satu yang mempengaruhi munculnya kabut, demikian bincang Sukisno kepada GoRiau.com.
"Setelah hujan habis uap air kan banyak, sehingga meningkatkan terbentuknya fog. Tadi pagi jam 7 sempat 400 meter jarak pandang," tutup dia.(R03)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index